Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Polisi Bakar Istri, Ibu Korban: Suaminya Sempat Memeluk dan Bilang "Kita Mati Berdua"

Kompas.com - 26/06/2021, 09:44 WIB
Maichel,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Seorang polisi. Bripka IPS (33), tega membakar istrinya BS (28) usai keduanya bertengkar di rumah mereka di Sorong. Bripka IPS adalah anggota Polres Sorong, Papua Barat. 

Peristiwa naas ini terjadi di rumah Dinas Komplek Asrama Polisi Distrik Sorong, kota Sorong, Papua Barat pada tanggal 28 Mei 2021 sekitar pukul 08.00-09.00 WIT.

Ibu korban, Nursida, menceritakan saat sebelum putrinya dibakar suami hingga tewas. Sebelum kejadian, sang ibu datang ke Sorong dari Saumlaki, Maluku, dengan kapal laut. BS lalu menceritakan kelakuan suaminya, Bripka IPS ke sang ibu. 

Baca berita sebelumnya: Oknum Polisi di Sorong Bakar Istrinya hingga Tewas, Cekcok soal Ekonomi, Kini Terancam Dipecat

Bripka IPS, kata Nursida, dikenal ramah. Tapi saat bertengkar dengan BS, tak segan menodongkan senjata api atau parang ke istrinya, hingga istrinya ketakutan. BS pun kemudian menyimpan senjata api tersebut. 

Saat hari kejadian naas, tutur Nursida, awalnya Bripka IPS dan BS bertengkar.

Tapi kemudian, Bripka IPS malah ke dapur lalu mengambil kompor minyak tanah, lalu disiramkan ke istrinya, kemudian membakarnya.  

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi Bakar Istrinya hingga Tewas, Berawal Cekcok Masalah Rumah Tangga

"Anak saya pada saat itu sedang bermain handphone di kamar. Tiba-tiba suaminya membawa kompor berisi minyak tanah, lalu menyiram dari rambut. Kkemudian suaminya sempat memeluknya dalam keadaan terbakar sambil berkata, kita berdua mati sudah," ujar Nursida saat ditemui di rumahnya, di Sorong, Sabtu (26/6/2021). 

Ia melanjutkan, BS melakukan perlawanan saat dipeluk suaminya dengan kondisi terbakar. 

"Ia melarikan diri dalam keadaan tubuh terbakar melewati pintu belakang rumah, lalu menceburkan dirinya ke drum berisi air," kata Nursida. 

Baca juga: Gara-gara Terlilit Utang, Oknum Polisi Bakar Istrinya hingga Tewas

BS juga berteriak minta tolong ke suaminya. "Tolong Putu, tolong," ujar Nursida menirukan BS. 

Hamid Sahabudin, kakak BS, mengatakan, dirinya mewakili pihak keluarga berharap polres Kota Sorong agar adil terhadap proses hukum Bripka IPS yang telah menghilangkan nyawa adiknya. 

Terancam dipecat dari Polri

Kapolres Sorong AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, sebelum kejadian itu antara pelaku dan korban terlibat cekcok masalah rumah tangga.

Diduga karena emosi, pelaku lalu menganiaya korban dan membakarnya.

"Awalnya mereka bertengkar karena permasalahan ekonomi, banyak utang di luar hingga kepepet ekonomi sehingga pelaku Bripka IPS frustasi dan diduga melakukan penganiayaan dengan membakar sekujur tubuh BS (istrinya)," ujar Ary, Kamis (24/6/2021).

Untuk mempertangungjawabkan perbuatannya, Bripka IPS saat ini sudah ditahan di sel tahanan Polres Sorong Kota.

"Pelakunya sudah kita tahan. Ancamannya itu pemecatan dan hukuman pidana umum dan yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Ary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com