Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Satria Baja Hitam Jualan Cendol di Gunungkidul Viral, Ini Cerita di Baliknya

Kompas.com - 24/06/2021, 10:14 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Serial televisi berkisah tokoh Kotaro Minami yang bisa berubah menjadi Ksatria Baja Hitam populer di Indonesia pada 1990-an.

Kisah keberanian Kotaro Minami diadopsi oleh Wahyu Prasetya (37), pemuda asal Padukuhan Pengkol 3, Kalurahan Jatiayu, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.

Bukan untuk menumpas kejahatan, tapi bapak dua anak ini dengan penuh keberanian tanpa malu berekspresi melakukan inovasi dalam mendongkrak omzet usaha jualan cendol dawet Jalan Semin- Karangmojo, tepatnya di Kalurahan Jatiayu.

Baca juga: Pria di Gunungkidul Meninggal Usai Injak Kabel Saat Tenangkan Sapi Ngamuk

Wahyu awalnya bekerja di sebuah konter gawai di Kota Yogyakarta.

Sejak pandemi Covid-19 melanda pendapatannya berkurang, sehingga dia memutuskan berjualan cendol.

Namun, karena banyaknya usaha cendol dari Bayat, Jawa Tengah.

Wahyu berpikir untuk melakukan inovasi penjualan, agar berbeda. Muncullah ide menggunakan kostum berbeda, kebetulan salah seorang temannya pengrajin kostum.

Bermodal uang Rp 700.000, Wahyu memesan baju Ksatria Baja Hitam komplit.

Baca juga: Belasan Pedagang di Pantai Selatan Gunungkidul Positif Covid-19


Pemilihan ini bukan tanpa dasar, dia memang mengidolakan superhero Satria Baja Hitam sejak masih kecil. Kini, ketertarikan itu diekspresikan pada upayanya mencari nafkah.

Bermodalkan tekat menambah penghasilan keluarga, Wahyu membuka cendol dari bahan terbuat dari tepung garut yang dibuatnya sendiri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com