Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Malam Berlaku di Boyolali, Ruas Jalan Utama Ditutup

Kompas.com - 23/06/2021, 12:36 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Boyolali menerapkan jam malam pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro guna mencegah penyebaran varian baru Covid-19.

Penerapan jam malam dilakukan karena berdasarkan data perkembangan Covid-19 Boyolali hingga Selasa (22/6/2021) sudah mencapai 1.113 kasus aktif.

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond menjelaskan, jam malam diberlakukan di sepanjang Jalan Pandanaran Boyolali, yakni Simpang Empat Terminal Lama dan Simpang Tiga Patung Berlian SMTP mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Baca juga: 341 Pasien Covid-19 Masih Diisolasi di Donohudan Boyolali, 81 di Antaranya Warga Kudus

Morry menerangkan jam malam di sepanjang Jalan Pandanaran Boyolali sudah diberlakukan pada Selasa (22/6/2021) malam hingga dua pekan ke depan.

"Tadi malam kita sudah memberlakukan penutupan ruas jalan mulai Simpang Empat Terminal Lama sampai dengan Simpang Tiga Batas Kota. Ini kita lakukan mulai dari pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB," terang Morry didampingi Dandim 0724/ Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo dalam konferensi pers di Mapolres Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).

Morry mengaku dengan terpaksa menerapkan penutupan sementara sepanjang Jalan Pandanaran selama sekitar tujuh jam untuk membatasi kerumunan terutama di sekitar kota.

Oleh karena itu, Morry meminta masyarakat mengurangi mobilitas di luar rumah.

Baca juga: Pegawai Pemkab Boyolali Terjerat Utang 27 Pinjol Ilegal, Awalnya Tergiur Iklan Tenor Panjang

Dia juga mengimbau, sebisa mungkin masyarakat tetap di rumah kecuali untuk hal yang penting.

"Ini terpaksa kami lakukan untuk menjaga supaya tidak ada kerumunan di wilayah kota Boyolali. Dan ini bagian social engineering kita untuk pelan-pelan kita merahkan kepada masyarakat untuk kalau tidak perlu keluar rumah atau tidak perlu berkerumun sebaiknya jangan berkerumun," sambung dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com