DEMAK, KOMPAS.com – Seorang warga positif Covid-19 di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berinisal Ml (52) meninggal dunia setelah sepekan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Pihak keluarga selanjutnya memakamkan almarhum MI tanpa protokol kesehatan (prokes).
Mendengar hal itu, Satgas Covid -19 Kecamatan Sayung Demak dari Puskesmas Sayung 2, Nunuk Rahmawati, Babinsa Koramil 11/Sayung Serda Bambang dan Bhabinkamtibmas Polsek Sayung Brigadir Abriyanto bergerak cepat ke lokasi.
Baca juga: 32 Orang Positif Corona Setelah Pemakaman Tanpa Prokes, 1 Desa di Kerinci Diisolasi
Petugas meminta agar pemakaman dilakukan secara protokol Covid-19. Namun, pihak keluarga menolaknya.
“Petugas mengimbau agar pemakaman dilakukan secara protokol Covid-19, tetapi keluarga bersikukuh menolak. Sehingga pemakaman dilakukan secara biasa,” kata Kepala Penerangan Kodim 0716 Demak Sertu M Makruf kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).
Dikatakan Makruf, berdasarkan informasi di lapangan, almarhum Ml (52) pada Jumat (11/6/2021) sempat dilarikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dengan keluhan demam tinggi.
Setelah menjalani isolasi selama seminggu, kata dia, pasien meninggal dunia kemarin.
"Pihak rumah sakit menyarankan agar pasien untuk dirawat, namun pihak keluarga menolaknya, walaupun hasil tes swab menunjukkan pasien terkonfirmasi Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Bisa Dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga, Ini Syaratnya
Sementara itu, Babinsa Koramil 11/Sayung Kodim 0716/Demak Serda Bambang meminta kepada seluruh masyarakat yang terlibat pemakaman untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Nanti kita akan koordinasikan bersama pihak puskesmas pemerintah desa dan Satgas Covid-19 desa, untuk langkah selanjutnya. Kemungkinan kita lakukan isolasi mandiri (isoman), tracing dan swab pada keluarga almarhum, guna mengantisipasi penyebaran virus corona,” ujar Bambang.
Bambang mengaku sangat menyesalkan sikap keluarga yang menolak pemakaman terhadap jenazah dilakukan secara prosedur Covid-19.
Ia akan berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid-19 desa untuk gencar mengedukasi masyarakat sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Memang tidak mudah untuk meyakinkan semua masyarakat. Akan tetapi, ini menjadi tugas kita di wilayah. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Serda Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.