Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Legenda Mimi Rasinah dan Tari Topeng Indramayu yang Bertahan Melintasi Zaman

Kompas.com - 18/06/2021, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.ccom - Tari topeng tak bisa dilepaskan dari sang maestro Mimi Rasinah dari Indramayu yang telah meninggal pada tahun 2010.

Meski kebudayaan ini sudah tersohor di berbagai wilayah di Indoneisa, Tari Topeng Mimi Rasinah menjadi tonggak sejarah perekembangan kesenian tari topeng di masa modern.

Mimi Rasinah lah yang mengubah tradisi tari topeng dari yang awalnya ditarikan kaum pria lalu dibawakan oleh kaum perempuan.

Baca juga: Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat

Digembleng sang ayah seorang dalang topeng

Rasinah adalah generasi ke-9 penari tari topeng. Dia adalah perempuan pertama yang melakoni kesenian tari ini.

Awalnya, tari topeng hanya ditarikan oleh pria, sedangkan para wanita menarikan tari ronggeng.

Namun karena tari ronggeng identik dengan tarian untuk menggoda pria. Maka untuk menyelamatkan kehormatan anaknya, ayah Rasinah pun memutuskan untuk mengajarkan tari topeng ke putrinya.

Baca juga: Tari Topeng Malangan: Sejarah, Makna, Gerakan dan Propertinya

Di usianya yang masih belia, 5 tahun, Rasinah kecil digembleng sang ayah, Lastra, seorang dalng topeng.

Tak hanya sang ayah. Rasinah kecil juga mempelajari berbagai tarian pada sosok Warimah, seorang dalang topeng yang menjadi idolanya.

Gerakan demi gerakan diikuti oleh Rasinah hingga mahir. Darah seni yang mengalir di dirinya membuat semua gerakan dilakukannya dengan lincah. Kemampuannya pun terus diasah meski secara informal.

Baca juga: Tari Topeng Cirebon

Pertamina EP bersama Sanggar Mimi Rasinah Gelar Geliat Seni www.pertamina.com Pertamina EP bersama Sanggar Mimi Rasinah Gelar Geliat Seni
Pada usia 9 tahun, Rasinah mulai menapaki karirnya sebagai penari topeng. Rasinah lahir di Indramayu pada 3 Februari 1930.

Melalui pertunjukan babarang atau ngamen, keterampilan lain seperti bermain kendang, mulai dikuasai oleh Rasinah.

Tak hanya kendang pentungan, kendang ditepak pun dikuasai olehnya. Padahal, penguasaan penggunaan kedua kendang itu biasanya lebih dikuasai oleh pria.

Inilah yang menjadi awal perjalanan emansipasi Rasinah, kemampuannya tari dan berbagai instrumen musik pun terus ia asah hingga beranjak dewasa.

Baca juga: Tari Topeng Losari dari Surakarta, Menari dengan Mata Tertutup

Namun perjalanan hidup Rasinah tak harus sempurna. Ia mengalami kesulitan ekonomi hingga karirnya di pentas tari harus berhenti akibat situasi politik.

Saat zaman penjajahan Jepang, rombongan topeng ayahnya sempat dituduh sebagai mata-mata sehingga sebagian topeng dan aksesoris tari topeng dimusnahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com