Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Papring Bangkitkan Kerajinan Besek yang Sempat Hilang

Kompas.com - 15/06/2021, 15:17 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Puluhan tahun silam, warga di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi, sudah memanfaatkan bambu untuk kerajinan anyaman bambu besek.

Sempat terhenti dan menghilang, kini warga Papring mulai membangkitkan lagi popularitas kerajinan anyaman bambu ini.

Baca juga: Detik-detik Ular Kobra Semburkan Bisa Saat Dihalau Pakai Kayu, 2 Warga Dilarikan ke RS

Menurun karena gempuran kantong plastik

Ilustrasi kantong plastik.Think Stock Ilustrasi kantong plastik.

Sekitar tahun 1970, hampir semua warga lingkungan Papring menjadi perajin besek. Bahkan, produksinya dikirim hingga Bali.

Namun seiring maraknya penggunaan wadah dan kantong plastik, produksi besek warga Papring menurun.

Hingga pada 1998 banyak yang berhenti berproduksi karena minimnya pemesanan.

"1998, sembat hilang krena krisis moneter dan plastik mulai masuk dan menggantikan besek. Sehingga besek tak lagi diminati," kata Ketua Kelompok kerajinan bambu Papring Widie Nurmahmudy Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

 

Bangkitkan lagi kerajinan besek

Widie bersama sejumlah warga lainnya kemudian ingin membangkitkan lagi kerajinan anyaman bambu di desanya.

Usahanya membuahkan hasil karena dalam lima tahun terkahir, marak kampanye antiplastik.

Permintaan mulai muncul dan warga pun kembali membuat besek.

Saat ini besek digunakan pemesannya untuk wadah makanan saat hjatan, tempat buah, menyimpan aksesoris dan suvenir, hingga tempat daging saat hari raya Idul Adha.

Meski belum skala besar, ia mengaku bersyukur warga kembali punya penghasilan tambahan dengan membuat besek.

Baca juga: 3 Tahun Tinggal Bersama Pacar di NTT Tanpa Izin, WNA Perempuan Asal Filipina Dideportasi

2.000-5.000 pesanan tiap bulan

Hari-hari biasa, Widie mengaku kelompoknya kerap mendapat pesanan hingga 2.000 besek tiap bulan.

Jumlahnya bisa meningkat jika Idul Adha dan mencapai 5.000 besek dalam sebulan.

Sementara jumlah pengrajin di lingkungannya saat ini adalah sekitar 60 warga.

Untuk pemasaran, Widie mengaku baru sebatas di wilayah Banyuwangi.

Ke depan, ia masih berusaha meningkatkan kualitas besek yang dibuat warga desanya.

Selain besek, warga di Papring juga terbiasa membuat tas berbahan anyaman bambu seperti tas.

Tas ini sekarang mulai diminati untuk tempat oleh-oleh hingga untuk pemakaian sehari-hari.

Baca juga: Detik-detik Ular Kobra Semburkan Bisa Saat Dihalau Pakai Kayu, 2 Warga Dilarikan ke RS

 

Proses pembuatan besek

Salah satu pengrajin besek, Atmani (56) mengaku terbantu dengan kembalinya minat masyarakat terhadap besek.

Sebab, ia mendapatkan penghasilan sampingan selain bertani dan berternak.

Untuk membuat besek, ia mengaku membeli bambu dengan panjang dua ruas seharga Rp 75.000 tiap 40 batang.

Setelah itu, bambu dipapaki atau dipotong sesuai ukuran.

Baca juga: Bantah Temuan Pelanggaran Terhadap CPMI, BLK Malang: Kami Sesuai Aturan

Bambu tersebut kemudian dipotong lagi menjadi lebih tipis.

Baru dijemur di bawah terik matahri selama dua hingga tiga hari dengan tujuan mengurangi kadar air. Jika musim hujan maka dipanggang diperapian hingga kering.

"Habis itu dianyam atau ngenam membentuk besek. Alhamdulillah, buat tambah-tambah," katanya.

Dalam 10 hari, kata Atmani, bisa menghasilkan 100 buah besek dan dijual dengan harga Rp 1.250.

Harga tersebut bervariasi tergantung ukuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com