Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian India Masuk Jateng, Ganjar Minta Kepala Daerah Ambil Sampel Genome Sequencing

Kompas.com - 15/06/2021, 08:52 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 dari India.

Bupati/wali kota diminta mengambil sampel untuk whole genome sequencing (WGS) pada kasus-kasus dengan kriteria tertentu.

"Saya minta bupati/wali kota kalau ambil sampel tes, tolong juga ambil sampel untuk tes genome sequencing-nya. Ada aturan-aturan yang ditetapkan untuk itu, maka perintahkan Kadinkes masing-masing untuk merunut cara-cara itu," jelas Ganjar di kantornya, Senin (14/6/2021).

Baca juga: 3 Warga Jatim Terinfeksi Covid-19 Varian India, Satgas: Semuanya dari Penyekatan Suramadu

Ganjar menduga varian baru tidak hanya di Kudus. Sebab, dirinya mendapat cerita ada warga Sragen yang positif setelah pulang mengikuti acara kondangan di Kudus.

"Cerita ini menginspirasi saya, sepertinya perkembangan dari satu titik di Kudus dan menyebabkan beberapa daerah sekitarnya merah, rasa-rasanya hipotesisnya berhubungan dengan Kudus. Maka saya perintahkan ini segera dilakukan pengambilan sampel genome sequencing," jelasnya.

Langkah pengambilan sampel genome sequencing ini dilakukan untuk mengetahui lebih cepat apabila ada varian baru yang sudah menyebar.

"Sragen sudah berinisiatif tadi, mungkin karena bupatinya juga dokter. Sudah ambil sampel menunggu dua minggu lagi dari UGM," ucapnya.

Baca juga: Ada Temuan Covid-19 Varian India, Ganjar Minta Pemeriksaan di Pelabuhan Diperketat

Ganjar meminta kepada masyarakat waspada karena varian baru Covid-19 dari India sudah masuk ke Jawa Tengah.

"Tidak ada kata lain selain taati protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan," terangnya

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo meminta kepada semua daerah wajib mengambil sampel untuk tes genome sequencing.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran varian baru di daerah lain.

"Karena kalau dlihat eksponensial penularan cepat dan kematian tinggi. Ini diduga kemungkinan variannya sama (varian baru)," ucapnya.

Yulianto membeberkan ada sejumlah aturan di mana pemerintah daerah wajib mengambil sampel genome sequencing terutama daerah zona merah.

Di antaranya terjadi penularan cepat di suatu wilayah, adanya orang baru mendarat dari negara asing, orang-orang yang tidak rentan mulai terinfeksi dan lainnya.

"Selain itu, jika ada orang yang sudah divaksin namun terkonfirmasi Covid-19, penyintas yang kembali tertular serta ada pasien Covid-19 dengan CT value di bawah 25," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com