Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bocah SD Bergelantungan Seberangi Sungai Bukan karena Tak Ada Jembatan, tapi Cari Jalan Pintas

Kompas.com - 11/06/2021, 17:38 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Video aksi nekat tiga murid sekolah dasar (SD) menyeberangi sungai dengan cara bergelantungan di keranjang rotan di Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, viral di media sosial.

Aksi anak-anak tersebut menjadi perhatian banyak kalangan. Sebab, tempat penyeberangan itu cukup berisiko bagi keselamatan mereka.

Baca juga: Ini Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral 3 Bocah SD Bergelantungan Seberangi Sungai di Riau

Dari komentar di sejumlah akun Instagram yang mengunggah video itu, terlihat netizen memberikan komentar negatif terhadap pemerintah daerah.

Mereka mempertanyakan kinerja pemda hingga membiarkan tiga bocah tersebut bertaruh nyawa untuk ke sekolah.

Lalu, bagaimana fakta sebenarnya? 

Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri, Kodim 0313/KPR, Serma Karyawanto mengatakan, dia sudah datang menemui warga setempat dan anak-anak tersebut, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: 5 Fakta Video Viral 3 Bocah SD Berseragam Merah Putih Bergelantungan Seberangi Sungai

Tiga bocah SD yang ada dalam video itu berinisial DZ (11) dan adiknya JZ (8), serta MW (8).

Ketiganya murid SD Kuntu Darussalam. DZ kelas dua, sedangkan JZ dan MW kelas satu.

Dari penjelasan orangtua ketiga bocah itu, mereka bergelantungan agar lebih cepat sampai ke rumah.

Ada jalan dan jembatan di sekitar daerah itu. Namun, mereka memilih jalan pintas dengan menaiki keranjang yang sebenarnya digunakan untuk mengangkut buah sawit.

Jalan yang seharusnya dilalui oleh anak-anak itu ada di samping kebun menuju sekolah.

"Saya sudah cerita sama mereka dan mereka mengaku menyeberang sungai dengan bergelantungan di keranjang rotan itu karena takut sepatunya basah. Dan mereka mengaku juga biasa saja. Katanya perasaan takut cuma sedikit," cerita Karyawanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

"Kata penjaga kebun selama ini tidak pernah dilakukan oleh anak-anak untuk menyeberang di situ. Karena lokasi itu memang khusus buat melansir sawit ke seberang sungai," kata Karyawanto menambahkan.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Kuntu Asril, bahwa tempat penyeberangan anak-anak tersebut bukan akses jalan desa.

Tetapi, jalan yang dibuat oleh pemilik kebun untuk mengangkut buah kelapa sawit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com