Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Terikat Lakban Ditemukan Tewas di Kamar oleh Anaknya, Korban Diduga Dirampok

Kompas.com - 10/06/2021, 17:32 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Niat memberikan sarapan untuk ayahnya yang tinggal sendirian di rumahnya, Irwansyah (27) justru menemukan kenyataan pahit. Ayahnya, Khairil Anwar (57) itu ditemukan tewas tergeletak dengan tangan dan kaki terikat di dalam kamarnya di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. 

Dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (10/06/2021) sore, Humas Polres Asahan, Iptu Maraden Pakpahan membenarkan ada kejadian tersebut.

Dijelaskannya, sekitar pukul 05.30 WIB, Irwansyah hendak pergi ke Medan kemudian singgah ke rumah ayahnya yang berjarak 500 meter untuk memberikan sarapan. 

"Tapi ditengoknya di pintu depan tak terbuka, dia masuk dari pintu belakang yang sudah terbuka. Dia masuk ke dalam rumah dan menemukan bapaknya di dalam kamar dalam keadaan terikat, dilakban," ujar Maraden. 

Baca juga: Kronologi Seorang Pria Tewas Ditembak Rekannya, Gegara Pelaku Tersinggung Dituduh Mencuri

Anak temukan ayahnya tewas di kamar, kondisi terikat lakban

Melihat ayahnya sudah tak bernyawa, dia menghubungi kepala desa dan juga tetangganya.

Dari situ kemudian ada yang melapor ke Polsek Air Joman. Polisi pun langsung turun ke lokasi dan menemukan kondisi kamar sudah dalam keadaan berantakan. 

"(Barang hilang) kemungkinan besar ada, tapi itu masih dalam penyelidikan. Apanya, semua berantakan. Diduga sementara perampokan," kata Maraden. 

Dijelaskannya, saat itu, korban dalam posisi tangan, kaki, hidung dan mulut terikat lakban, serta sarung terikat di leher korban. 

Baca juga: Kronologi Seorang Pria Tewas Diamuk Massa, Berawal Hendak Perkosa Wanita, 2 Pelaku Diamankan

Tetangga dengar suara minta tolong, tapi tak berani keluar

Menurut keterangan tetangga belakang rumah korban, berinisial NE (46), lanjut Maraden, sekitar pukul 03.00 WIB dia ada mendengar suara korban minta tolong.

Karena dia sendiri dan suami tak di rumah, dia takut keluar rumah.

Keterangan anak korban, seminggu sebelumnya panen kelapa seluas 1 hektar termasuk kelapa keluarga yang dikelola oleh korban. 

"Korban sedang diotopsi dan ada pemeriksaan saksi, mulai dari anak dan tetangganya lah," pungkas Maraden. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com