SORONG, KOMPAS.com - Iring-iringan mobil Bupati Maybrat Bernard Sagrim yang melintas di Distrik Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, diadang sejumlah massa pencari kerja.
Jalan utama Distrik Ayamaru yang biasa dilewati rombongan Bupati Bernard menuju ke kantor itu diblokade dengan kayu oleh massa pencari kerja.
Masa pencari kerja itu menuntut Pemerintah Kabupaten Maybrat transparan dalam penambahan formasi calon pegawai negeri sipil 2018.
Blokade yang dilakukan massa pencari kerja itu membuat kendaraan tak bisa lewat. Bupati Maybrat Bernard Sagrim sampai harus turun dari mobil untuk meminta akses jalan dibuka.
Namun, massa menolak permintaan bupati tersebut. Situasi di lokasi sempat memanas saat Bupati Maybrat mendapat protes dari sejumlah pencari kerja.
Para pencari kerja menuding pemerintah daerah tak transparan terkait kuota tambahan CPNS 2018. Para pencari kerja kecewa nama mereka tak masuk dalam kuota tambahan itu.
"Kami sebagai pencari kerja di kampung ini merasa kecewa karena nama kami tidak masuk dalam kouta tambahan formasi tahun 2018. kami akan menutup akses jalan bila tuntutan kami tidak terjawab," kata salah seorang pencari kerja, Edy di lokasi, Rabu (9/6/2021).
Bupati Maybrat Bernard Sagrim sempat menyampaikan kekecewaannya kepada para pencari kerja itu.
Menurutnya, para pencari kerja terprovokasi dengan isu penambahan kuota formasi CPNS 2018.
"Jangan kamu pake otot, pake otak baru otot itu, ikut berpikir yang baik dengar informasi baik siapa yang menyampaikan informasi? Karena penambahan formasi CPNS tahun 2018 itu tidak benar," kata Bernard kepada massa di lokasi.
Bernard mengatakan, informasi yang benar adalah adanya pembukaan CPNS 2019-2020 di Papua Barat.
"Yang benar akan ada formasi pembukaan CPNS 2019-2020 dalam waktu dekat diterima," ujar Benard.
Bernard menyebut, para demonstran tertipu dan ikut terprovokasi dengan isu yang dibuat pihak tak bertanggung jawab.
Baca juga: Detik-detik Aparat Keamanan Pukul Mundur KKB Setelah 2 Jam Kontak Senjata di Distrik Ilaga, Puncak
Isu itu, kata dia, sengaja dibuat untuk mengganggu situasi di Kabupaten Maybrat.
"Situasi di Papua ini jangan kamu coba coba terprovokasi,karena ada kepentingan yang lain masuk, kalian akan berhadapan dengan masalah hukum," kata Bernard.
Para pencari kerja sepakat membuka blokade jalan setelah Bupati Maybart berjanji bertemu dengan mereka. Pertemuan itu akan dilakukan hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.