KOMPAS.com - Salah satu orangtua siswa berinisial DD, menikam Kepala SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT, dengan sebilah parang pada Selasa (8/6/2021).
Penikaman itu terjadi karena orangtua tak terima sang anak dipulangkan dari sekolah lantaran belum melunasi uang pembayaran biaya sekolah.
Peristiwa itu terjadi di ruang guru SDI Ndora, pada pukul 09.00 Wita. Ironisnya, penikaman berlangsung ketika anak-anak sekolah sedang mengikuti ujian akhir semester.
Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu
Wakil Kepala SDI Ndora, Antonius Geo menuturkan, peristiwa itu bermula saat beberapa guru sedang sibuk mempersiapkan ujian di ruang guru.
Orangtua siswa berinisial DD kemudian datang dan berdiri di pintu masuk.
DD lalu menanyakan alasan pihak sekolah memulangkan anaknya dan tidak menyertakannya dalam ujian.
Pelaku yang saat itu sedang memegang sebilah pisau menunjuk-nunjuk ke arah para guru.
Beberapa guru mencoba menenangkan pelaku dan mengarahkan untuk duduk di samping kanan Kepala Sekolah Delvina.
“Saya akan lapor ke polisi,” kata Antonius, meniru ucapan pelaku.
Baca juga: Pria yang Menolak Tes Swab dan Tantang Duel Petugas di Pos Penyekatan Suramadu Minta Maaf
Ucapan pelaku tersebut dijawab oleh kepala sekolah.
Kepala Sekolah mempersilakan DD melapor pada kepolisian, sedangkan pihak sekolah bersiap untuk bertanggung jawab.
Namun, tak disangka, ucapan kepala sekolah tersebut menyinggung dirinya.
Saat itulah, kata Antonius, pelaku langsung menusuk Delvina di bagian perut sebelah kanan.
Baca juga: Detik-detik Kepala dan Wajah Seorang Pengawas Alat Berat Dihantam Mesin Penggiling Batu
Pelaku juga berupaya menyerang beberapa guru, tetapi berhasil diamankan.
“Dia tusuk pakai pisau di bagian perut. Ibu Kepsek mengalami luka tikam di perut bagian kanan dan sedang ditangani secara medis di Puskesmas Nangaroro," terang Antonius kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa siang.
Ia mengatakan, pascainsiden itu, para siswa dipulangkan untuk menekan rasa trauma.
Ia menambahkan, pihak sekolah sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak Kepolisian Sektor Nangaroro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.