Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Makanan Favorit Presiden Soekarno, Ini 7 Jenis Tempe di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tempe adalah makanan asli Indonesia yang biasanya terbuat dari kacang kedelai. Sehingga tak heran jika Tempe dari Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2017 dengan Nomor Registrasi 201700525.

Tempe juga disukai oleh Presiden Soekarno. Hal itu diceritakan oleh Fatmawati dalam buku yang berjudul Fatmawati Catatan Kecil Bersama Bung Karno.

Selain tempe goreng, Fatmawati menyebut suaminya suka lodeh rebung, rendang, balado ikan, pecel, sambel lele, gado-gado dan lain-lain.

Baca juga: Resep Perkedel Tempe Pedas, Lauk Simpel Tanpa Kukus

Istri Soekarno yang lain, Hariyati juga menyebutkan hal yang sama. Di buku Hariyatie, Soekarno The Hidden Story (2001), ia menyebut Soekarni menyukai sayur asem, sambal, empal, dan tempe bacem.

Tak heran jika Forum Tempe Nasional pada 2013 mengusulkan tanggal 6 Juni yang bertepatan dengan hari kelahiran Soekarno ditetapkan sebagai Hari Tempe Nasional.

"Kami usulkan ke pemerintah agar menetapkan 6 Juni sebagai Hari Tempe Dunia" kata Ketua Forum Tempe Indonesia (FTI) Made Astawan, saat Lokakarya Tempe Nasional di Gedung Smesco UKM, Rabu (12/6/2013) dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Sandiaga Uno Berambisi Jadikan Tempe sebagai Warisan Budaya Dunia

Dia berpendapat, pencanangan Hari Tempe akan menjadikan tempe sebagai makanan kebanggaan Indonesia sekaligus menaikkan standardisasi pembuatan tempe di Indonesia.

Hari Tempe juga didukung oleh Rumah Tempe Indonesia (RTI) yang ada di Bogor, Jawa Barat.

"Diresmikan tanggal 6 Juni 2012 (Inspirasi Hari Tempe Dunia," tertulis di laman rumahtempeindonesia.com.

Di wesbsite tersebut dijelaskan jika tempe sudah ditemukan pada manuskrip Serat Cethini jilid 3 yang menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan.

Baca juga: Sejarah Tempe, Superfood dari Indonesia

Saat menuju Pajang, ia singgah di Dusun Tembayat, Kabupaten Klaten. Oleh Pangeran Bayat, ia dijamu makan siang dan salah satu menunya adalah brambang jae santen tempe.

Tempe sendiri berasal dari Bahasa Jawa Kuno yakni tumpi yang berarti makanan berwarna putih. Kala itu, tempe dibuat dari kacang kedelai hitam dan berkembang sebelum abad ke-16

Berikut 7 jenis tempe yang ada di Tanah Air berdasarkan bahan utamanya.

1. Tempe bongkrek

Ilustrasi kelapa parut untuk membuat unti kelapa. SHUTTERSTOCK/SUNHAJI Ilustrasi kelapa parut untuk membuat unti kelapa.
Tempe bongkrek populer di daeah Banyumas. Dikutip dari Balai Penelitian Kimia Semarang, disebutkan tempe bongkrek dibuat dari bahan baku ampas kelapa atau bungkil kelapa dengan proses fermentasi menggunakan ragi tempe Rhizapus species.

Baca juga: Usai Gempa, Perajin Tempe dan Istrinya Santai Makan di Ruang Tamu, Tak Sadar Dapurnya Ambruk

2. Tempe benguk

Pengunjung membeli tempe benguk di Pasar Mitra Tani.KOMPAS.com/Ist Pengunjung membeli tempe benguk di Pasar Mitra Tani.
Dikutip dari unsurtani.com, tempe benguk terbuat dari koro pedang yakni kacangan lokal melalui fermentasi valia menggunakan ragi tempe.

Biji koro ini ukurannya lebih besar hingga 3-4 kali dari biji kedelai. Biji tersebut kemudian dimodifikasi menjadi koro pedang cacah

3. Tempe gembus

Ilustrasi menjes atau tempe gembus. SHUTTERSTOCK/FERIA-FERRY Ilustrasi menjes atau tempe gembus.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, tempe gembus terbuat dari ampas tahu dan banyak dikonsumsi masyarakat yang tinggal di Jawa.

Selama terjadi proses fermentasi tempe, akan ditemukan bakteri Klebsiella pneumonia sebagai kontaminasi.

Baca juga: Cerita Heni dan Seekor Anjing yang Selalu Datang ke Warungnya: Dia Suka Tempe Goreng...

4. Tempe bungkil

Tempe bungkil terbuat dari ampas kacang tanah tanah yang memiliki cita rasa yang gurih. Tempe ini populer di Jawa timur, khususnya di Malang.

5. Tempe menjes

Ilustrasi menjes atau tempe gembus goreng tepung renyah. SHUTTERSTOCK/ERNA SUSTIANI Ilustrasi menjes atau tempe gembus goreng tepung renyah.
Menjes terbuat dari kedelai hitam atau biasa disebut ampas tempe. Tapi ada juga yang menggunakan campuran kacang dan kedelai, serat dingkong dan bungkil kedelai. Biasanya teksturnya lebih kasar.

Sementara untuk tekstur yang halus, terbuat dari ampas tahu dan ampas kelapa.

Baca juga: Cerita Heni Beri Makan Anjing Liar dengan Tempe Goreng Setiap Hari : Harus Baik ke Semua Mahkluk

6. Tempe lupin

Ilustrasi keripik tempe. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi keripik tempe.
Dikutip dari Tribun Travel, Tempe Lupin adalah tempe yang menggunakan bahan baku yang tanaman kacang-kacangan dari Australia.

Meskipun bahan bakunya berasal dari Australia, namun kacang lupin justru terkenal di daerah Malang. Rasa tempe ini sedikit asam dan memiliki tekstur yang agak lengket.

7. Tempe kecipir

Ilustrasi tempe bakar buat lauk.SHUTTERSTOCK/VINSENSSANDY Ilustrasi tempe bakar buat lauk.
Tempe Kecipir ini banyak ditemukan di wilayah Tulungagung, Jawa Timur.

Karena tanaman Kecipir tumbuh subur di daerah Tulungagung sehingga masyarakat sekitar sering memanfaatkan biji kecipir, salah satunya sebagai bahan baku pembuatan tempe.

Prosesnya yang lebih sulit ini menyebabkan tempe kecipir menjadi kurang populer untuk diproduksi luas dibandingkan tempe kedelai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com