Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Keuangan Jember 2020 Berpredikat Tak Wajar, Ini Komentar Bupati Hendy

Kompas.com - 03/06/2021, 10:28 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Kabupaten Jember kembali mengejutkan warga Jember.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini tidak wajar (adversed opinion) terhadap LKPD tahun 2020.

Sementara LHP LKPD tahun 2019 lalu dinyatakan disclaimer of opinion alias tidak diberikan penilaian. Penilaian itu merupakan peninggalan dari kinerja mantan bupati Faida.

“Tanggapan kami biasa-biasa saja, yang jelas itu jelek,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto pada Kompas.com di Pendopo Wahyuwibawagraha Kamis (3/6/2021).

Menurut dia, opini tidak wajar dan disclaimer sama jeleknya.

Baca juga: Pendaftaran CPNS Ditunda, Bupati Jember: yang Daftar Ratusan Ribu, Tempatnya Tak Ada

Penilaian yang buruk dari BPK tersebut, kata dia, menjadi motivasi bagi Pemkab Jember untuk berbenah.

Dia menargetkan bisa mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk tahun 2021.

“Target kami 2021 harus WTP, lompatannya harus jauh,” tutur Hendy.

Guna mencapai target tersebut, perlu kekompakan dan kebersamaan seluruh pihak, baik di dalam tubuh birokrasi maupun di kalangan lembaga legislatif. Seperti melakukan pengawasan dan kontrol.

Baca juga: Perekam Video Viral Bupati Alor Marah pada Mensos Risma Sudah Diketahui, Penyebar Akan Dilaporkan ke Polisi

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama wabup Jember Gus Firjaun Kompas.com/Bagus Supriadi Bupati Jember Hendy Siswanto bersama wabup Jember Gus Firjaun
Hendy menambahkan, pihaknya memiliki waktu dua bulan untuk memberikan jawaban terkait hasil pemeriksaan BPK tersebut.

“Silakan dijawab saja siapa yang bertanggung jawab saat itu, pelaksana pada tahun 2020,” terang dia.

Jika jawaban sudah selesai dan BPK menilai jawaban tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka untuk menyelesaikan persoalan bisa dilanjutkan ke lembaga penegak hukum.

“Laporannya tentu dari temen-temen legislatif, bukan kami lempar bola, legislatif sisi pengawas,” jelas dia.

Baca juga: PDI-P Cabut Dukungan, Bupati Alor: Sah-sah Saja

Hendy tak ingin ada sisa masalah maupun pekerjaan masa lalu di masa jabatannya sekarang.

“Ini harus nol dan selesai untuk diri saya yang bertanggung jawab di tahun 2021,” tutur dia.

Dia juga tidak mau pertanggungjawaban tahun 2020 lalu menjadi masalah untuk meraih WTP.

Sebab salah satu syarat untuk memperolehnya harus tidak ada masalah pada tahun sebelumnya. Persoalan di tahun 2020 atau 2019 harus sudah diselesaikan.

Akibat dari opini tidak wajar itu, Pemkab Jember tidak mendapatkan dana insentif daerah dari Kementerian Keuangan.

“Ini merugikan masyarakat. ini bukan masalah administrasi, tapi warga yang rugi,” tegas dia.

Hal itu akan menjadi konsentrasi bupati Jember agar ada perbaikan. Pemeriksaan BPK tidak bukan main-main, namun harus ada keseriusan dari semua pihak.

“Baik dari tata kelola pemerintahan, birokrasi yang bagus hingga pertanggungjawaban proyek harus jelas,” ucap dia.

Baca juga: Adu Jotos hingga Opname gara-gara Bawa Sate dari Luar ke Rumah Makan, Semua Lapor dan Mengaku Korban

Dia mencontohkan, Pemkab akan menerima pekerjaan jika memiliki dokumen yang lengkap dan barangnya ada

“Kalau ada barangnya tidak ada dokumennya tidak mau saya,” tambah dia. Sebab, hal itu akan menyisakan masalah di kemudian hari.

Sebelumnya diberitakan Kepala Perwakilan BPK Jawa Timur Joko Agus Setyono menyerahkan LHP atas LKPD TA 2020 itu kepada Ketua DPRD Kabupaten Jember M. Itqon Syauqi dan Bupati Jember Hendy Siswanto. BPK memberikan opini tidak wajar padaLKPD TA 2020 Pemkab Jember.

Menurut dia, pemeriksaan atas LKPD bertujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran penyajian laporan keuangan oleh pemerintah daerah dengan berdasar pada empat kriteria.

Yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan efektivitas sistem pengendalian internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com