Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Video "Kolor Ijo" yang Viral di Binjai Terungkap, Ini Motif Pelaku

Kompas.com - 02/06/2021, 08:15 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Misteri kemunculan pria tanpa busana yang menggunakan penutup kepala oranye di Binjai, Sumatera Utara, akhirnya terpecahkan.

Sosok pria yang disebut dengan istilah "kolor ijo" itu adalah seorang buruh pabrik.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Binjai Iptu Siswanto Ginting mengatakan, pria itu berinisial MS (29), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Langkat.

Dia ditangkap di rumahnya pada Senin (31/5/2021).

Baca juga: Kolor Ijo, Pemerkosa 30 Wanita yang Kabur dari Lapas Makassar Tewas Ditembak

Dari hasil pemeriksaan, tersangka MS mengakui bahwa pada Minggu (23/5/2021), sekitar pukul 04.30 WIB, dirinya yang dalam kondisi tanpa busana masuk ke rumah korban dari pintu belakang.

Sebelum melakukan perbuatannya, tersangka MS meminum tuak.

Kepada polisi, tersangka mengaku sudah dua kali melakukan perbuatan itu.

"Pertama kali di Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara. Kasusnya berakhir secara kekeluargaan, tapi dia harus pergi dari situ," kata Siswanto.

Baca juga: Mengenal Tongkat Sakti yang Dipegang Bobby Nasution Saat Upacara Hari Pancasila

Setelah itu, MS dan keluarganya tinggal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai.

MS mengakui bahwa ia mempunyai sifat dan kebiasaan buruk.

Setelah mabuk, MS berhasrat untuk mengintip perempuan yang sedang tidur.

"Setelah minum tuak, lalu berusaha mengintip perempuan yang sedang tertidur," kata Siswanto.

Menurut Siswanto, istri MS juga ikut diperiksa oleh polisi.

"Istrinya di-BAP untuk mencari keterangan lebih lanjut. Istrinya membenarkan bahwa pada malam kejadian, tersangka pulang ke rumahnya pukul 06.00 WIB, sehingga sinkron kronologisnya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com