Jekek mengatakan, bila melihat update data Satgas Covid-19 Provinsi Jateng maka Wonogiri terendah jumlah kasus Covid-19.
Tak hanya itu, jumlah kasus aktif dan korban meninggal karena Covid-19 juga terendah di wilayah Soloraya.
Data Satgas Covid-19 Pemprov Jateng kemarin merilis jumlah kasus positif di wilayah Soloraya tertinggi yakni Klaten sebanyak 7.597 diikuti Kota Solo sebanyak 6.853 kasus, Sragen 6.776, Karanganyar 6.734, Sukoharjo 5.323, Boyolali 4.593 dan terakhir Wonogiri, 4.264 kasus.
“Kalau dilihat dari data kami terendah di Soloraya. Lalu tiba-tiba Jakarta merilis kami berada di zona merah. Kaget semua ini. Bukan saya tidak terima. Tetapi ini memalukan karena ini menyangkut kinerja kolektif kami,” kata Jekek.
Tak hanya itu, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto juga mengapresiasi tingkat kepatuhan warga Kabupaten Wonogiri memakai masker hingga 83 persen.
Sementara daerah lain berkisar 60-an persen.
Jekek meminta harus ada pihak-pihak yang meminta maaf kepada masyarakat Wonogiri bila terjadi kesalahan data di pemerintah pusat.
“Harus ada pihak yang secara gentle menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat kami. Tetapi kalau memang merah tidak masalah. Tetapi jangan menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta,” demikian Jekek.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Wonogiri menjadi satu-satunya daerah yang masuk zona merah Covid-19 di Jawa Tengah.
Hal itu berdasarkan paparan Satgas Penanganan Covid-19 nasional yang mengumumkan Wonogiri masuk satu dari sepuluh kabupaten yang masuk zona merah atau risiko penularan tinggi Covid-19 di Indonesia.
Pantauan di website Satgas Covid-19 Nasional, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Wonogiri menjadi satu-satunya daerah yang masuk zona merah.
Sementara 30 daerah lain dinyatakan masuk zona oranye dan empat kabupaten kategori zona kuning.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/5/2021), membenarkan bumi gaplek masuk zona merah Covid-19.
Namun, sampai saat ini ia belum mengetahui penyebab Wonogiri masuk sebagai zona merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.