Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Hari Tinggalkan Rumah Tanpa Pamit, Masruhin Ditemukan Telah Menjadi Kerangka di Hutan

Kompas.com - 25/05/2021, 16:32 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Sesosok kerangka mayat pria menggantung pada pohon menggunakan akar ditemukan di tengah hutan di Desa Sumberjo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (23/5/2021).

Kerangka mayat tersebut ditemukan oleh Gunawan (35), seorang petani asal Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, di petak 10 RPH Sigagak, BKPH Sundulan, KPH Tuban.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, diketahui kerangka tersebut adalah Masruhin (51), pria yang pergi meninggalkan rumahnya sejak 20 hari yang lalu.

Baca juga: Sambil Terisak, Bandar Arisan yang Tipu Ratusan Peserta: Maaf, Saya Tak Mampu Kembalikan Uang Arisan

Bermula saksi bersihkan lahan

Kapolsek Widang, Totok Wijanarko mengatakan, penemuan mayat itu bermula ketika saksi sedang membersihkan lahan yang akan digunakan bercocok tanam.

Betapa terkejutnya dia ketika melihat ada kerangka yang menggantung di pohon.

Saksi kemudian melaporkan penemuan kerangka tersebut kepada Agus Supriono, seorang petugas mantri hutan setempat.

Informasi tersebut kemudian dilaporkan oleh Agus Supriono kepada pihak Asper BKPH Sundulan.

"Dari Asper itu, kemudian dilaporkan ke Polsek Widang," kata Totok Wijanarko, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Khofifah Dilaporkan ke Polisi Soal Pesta Ulang Tahunnya, Pelapor Bandingkan dengan Kasus Rizieq Shihab

 

Sosok kerangka mayat ditemukan di dalam tengah hutan petak 10 RPH Sigagak, BKPH Sundulan, KPH Tuban, Desa Sumberjo, Kecamatan Widang, Tuban, Minggu (23/5/2021).KOMPAS.COM/Dok. Polsek Widang Sosok kerangka mayat ditemukan di dalam tengah hutan petak 10 RPH Sigagak, BKPH Sundulan, KPH Tuban, Desa Sumberjo, Kecamatan Widang, Tuban, Minggu (23/5/2021).
Setelah mendapatkan laporan, petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan.

Setibanya di lokasi, petugas menemukan mayat sudah berbentuk kerangka dengan posisi mengantung di pohon Lom menggunakan sulur atau akar pohon.

"Diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal lebih dari 7 hari," terangnya.

Saat berada di lokasi, petugas kepolisian dari tim Inafis Polres Tuban mengamankan barang milik korban, antara lain berupa kaos warna hitam dan celana kolor warna coklat.

Mayat yang sudah menjadi kerangka tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas Inafis Polres Tuban dan di bawa ke RSUD dr Soetomo untuk dilakukan visum.

Baca juga: Khofifah Dilaporkan ke Polisi Soal Pesta Ulang Tahunnya, Pelapor Bandingkan dengan Kasus Rizieq Shihab

 

Diduga meninggal gantung diri

Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Adhi Makayasa mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan visum dari dokter RSUD dr Koesma Tuban yang keluar pada Senin (24/5/2021), tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban.

"Korban diduga meninggal karena gantung diri," kata AKP Adhi Makayasa, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Dia menyampaikan, korban gantung diri bernama Masruhin (51) itu merupakan warga Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban pergi meninggalkan rumah tanpa pamit sekitar 20 hari yang lalu.

"Korban meninggalkan rumah lantaran ada masalah keluarga,"

Setelah proses identifikasi dan visum terhadap korban selesai, mayat korban kemudian langsung diambil dan dimakamkan oleh pihak keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com