Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Rombongan Moge di Kawasan Wisata Lombok Tengah, Warga: Kok Mereka Bisa Lolos?

Kompas.com - 24/05/2021, 16:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warganet memprotes rombongan motor gede (moge) yang lolos penyekatan di Kawasan wisata Pantai Kuta, Lombok Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Video 10 moge itu sempat terekam warga dan menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Dhony Anshory EF di Facebook, pada Sabtu (22/5/2021).

"Haloooooo Apa kabar rakyat miskin yang hendak berwisata akan tetapi di suruh putar balik ??? kalo mau berwisata tanpa hambatan, Beli Moge doonngg !!" tulis Dhony distatusnya dengan emoticon tertawa.

Baca juga: Gonjang-ganjing Nasib Ganjar di PDI-P, Tak Diundang Acara Puan hingga soal Medsos

Dony membenarkan, video itu dia rekam saat rombongan moge melintas. Pria warga di sekitar Kawasan Sekotong itu juga prihatin dengan kejadian itu.

"Kebetulan rumah saya di sekitar lokasi dan saya sendiri yang merekam kejadian itu, Harley Davidson melintasi kawasan Sekotong, Lombok Barat, mereka berputar ke Mekaki dan menuju Kuta," kata dia.

Kecewa kepada petugas

Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.Komunitas Komunitas RGOG Komunitas Road GlIde Owner Group RGOG menjajal jalur kawasan Sekotong Lombok Barat menuju Selong Belanak Lombok Tengah dan berhenti di Kuta Mandalika Lombok Tengah. 17 orang mengunakan Moge Harley Davidson tertinggi di kelas Moge seharga 1,4 hingga 1,9 Milyar.

Dony unggahannya tersebut mendapat respons warganet. Sejumlah komentar menyayangkan kejadian tersebut.

Dirinya beranggapan, seharusnya aparat keamanan tetap meminta pemotor moge itu putar balik. Pasalnya, selama pandemi kawasan wisata tersebut ditutup.

Baca juga: Ngebut, Pengendara Moge Tabrak Mobil Satpol PP dan 3 Motor di Puncak Bogor Saat Konvoi

"Kenapa kalau orang miskin, masyarakat biasa harus putar balik, kok mereka dengan gagahnya bisa lolos masuk kawasan wisata, mestinya aturan harus ditegakkan, mestinya tidak ada yang dianakemaskan, bukan rakyat kecil saja yang harus menaati peraturan itu," katanya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu warga Lombok Tengah, bernama Ikhsan Ramdhany.

Dirinya mempertanyakan, saat kawasan wisata ditutup, rombongan moge itu bisa bebas masuk.

"Ada apa ini, padahal ditutup kok bisa Harley Davidson masuk. Atau apakah Harley ini orang hebat, dan masyarakat miskin hingga dilarang," kata Ramdhani.

Baca juga: Soal Polisi Kawal Moge dan Mobil Mewah, Ini Kata Kapolda Jabar

Bantahan polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho menegaskan, rombongan 10 moge itu juga diminta putar balik oleh petugas.

"Kami minta mereka putar balik, jadi mereka putar balik di Labulia, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, mereka tidak lewat jalur tengah atau jalan by pass Bandara atau tidak lewat pos sekat. Mereka distop anggota di pos sekat Labulia akhir, ya mereka lewat Sekotong," ujar Esty.

Awalnya, kata Esty, rombongan moge itu menuju jalur Sekotong, Lombok Barat, namun karena dihalau petugas maka mereka melewati kawasan Selong Belanak, Lombok Tengah.

Baca juga: Konvoi Moge Lolos Penyekatan Masuk ke Kawasan Wisata Lombok, Warga Protes, Kapolres Angkat Bicara

Setelah itu melewati Prabu, dan tak ada penjagaan di kawasan tersebut, karena yang dijaga atau disekat adalah jalur poros menuju obyek wisata.

"Rombongan ini kemudian menghindari pos sekat yang di Sengkol, Batujai dan Bundaran Mong dan masuk melewati turunan atau simpang Kuta dan langsung masuk lokasi Mandalika. Nah, di sana mereka menunjukkan surat dan telah mengajukan izin dari ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) pada sekuriti, makanya mereka dikasih masuk," ujar Esty.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com