SURABAYA, KOMPAS.com - Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyesalkan terjadinya penganiayaan terhadap anggota TNI AL Pratu Marinir JYS (28).
Penganiayaan tersebut terjadi pada pada Minggu (23/05/2020) dini hari pukul 03.30 WIB di pintu keluar bus Damri Terminal Bungurasih, Sidoarjo.
Dia pun meminta agar Polresta Sidoarjo segera mengusut tuntas peristiwa tersebut sehingga bisa memberikan efek jera kepada pelaku pengeroyokan.
"Dengan menangkap semua pelaku penganiayaan terhadap Pratu Marinir JYS dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku agar bisa memberikan efek jera bagi para pelakunya," kata Dankodiklatal Laksamana Madya TNI Nurhidayat dikonfirmasi, Senin (24/5/2021).
Baca juga: 4 Pengeroyok Anggota TNI AL yang Ditangkap Sering Meresahkan Warga dan Penumpang di Terminal
Menurut dia, penegakan hukum penting agar tercipta rasa aman bagi masyarakat, khususnya para pengguna jasa transportasi angkutan umum di Terminal Purabaya atau Bungurasih.
"Kami percaya bahwa pihak kepolisian profesional dan dapat segera menyelesaikan tindak pidana ini agar tidak terulang di masa depan," tutur dia.
Ia menjelaskan, Pratu Marinir JYS saat itu sedang melintas di Terminal Bungurasih dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat dengan tujuan untuk mengambil pakaian untuk ibadah ke gereja.
Kemudian, korban diteriaki maling oleh orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Jupiter.
"Yang bersangkutan ditendang, terjatuh, kemudian dikeroyok, sehingga mengakibatkan tidak sadarkan diri," kata dia.
Baca juga: Detik-detik Anggota TNI AL Dikeroyok 10 Preman di Terminal, Korban Diteriaki Maling Saat Bawa Motor