LEBAK, KOMPAS.com - Warga kampung Malegor, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, dihebohkan dengan kemunculan puluhan makam misterius di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
Makam-makam tersebut berukuran tidak biasa.
Ukurannya 3 hingga 5 meter. Jumlah makam yang sudah dibangun ada 34.
"Yang sudah jadi, sudah dibagusin ada 12 makam. Yang konstruksinya sudah dibuat 22, rencananya akan dibangun 99 makam," kata Herman, ketua RT setempat kepada wartawan di Sajira, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Perwakilan Suku Baduy Bertemu Bupati Lebak, Minta Pemerintah Bantu Jaga Hutan Sakral
Suherman mengatakan, makam tersebut mulai jadi perhatian warga pada saat bulan Ramadhan kemarin.
Saat itu, banyak warga yang ziarah dan menemukan bangunan makam yang tidak biasa.
Warga yang curiga kemudian melaporkan makam misterius itu ke tokoh masyarakat setempat.
Setelah itu diketahui bahwa makam-makam tersebut dibangun oleh seorang warga.
"Sudah dicari pelakunya, namanya Anang, sudah dimusyawarahkan kemarin di kantor desa," kata Herman.
Baca juga: Gelar Tradisi Seba Baduy Secara Sederhana Saat Pandemi, Bupati Lebak Minta Maaf
Menurut Herman, saat dikonfirmasi oleh warga lainnya, Anang mengakui bahwa dia membangun makam untuk dijadikan sebagai petilasan.
Anang mengklaim bahwa makam itu adalah milik sejumlah wali dan sahabat nabi.
"Pengakuan Pak Anang, itu makam Wali Songo, Sultan Hasanuddin, Abdul Qadir Jaelani hingga Sayyidina Ali," kata Herman.
Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, makam kemudian akan dibongkar, lantaran dinilai sudah menyimpang.
Camat Sajira Rahmat mengatakan, kehebohan terkait penemuan makam tersebut kini sudah berhasil diredam.
Menurut dia, semuanya sudah diselesaikan secara musyawarah.
"Memang tidak sesuai dengan kultur warga sini. Jadi sesuai kesepakatan, hari ini dibongkar," kata Rahmat.
Pantauan Kompas.com di lokasi pemakaman, puluhan orang membongkar seluruh makam jumbo tersebut.
Warga memugar fondasi makam hingga menggali lubangnya.
Kemudian, dari sebagian makam yang sudah dibongkar, ternyata isinya kosong.
"Tidak ada isi apa-apa, kosong," kata Nana, salah satu warga yang turut menggali makam.
Hingga saat ini, pembongkaran makam terus berlangsung.
Namun, warga setempat melarang awak media mengambil foto makam tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.