"Saya biasanya memiliki tiga kelompok yang tinggal bersama saya, kebanyakan dari Eropa dan AS. Itu berjalan sangat baik. Rombongan terakhir yang datang pada Maret 2020. Setelah itu tidak ada lagi pengunjung. Saya kehilangan segalanya April lalu. Saya kehilangan mobil saya. Bank menjadi sangat agresif," kata dia.
Semenyata itu Guy Heywood, Chief Operating Officer Six Senses Resort, termasuk Six Senses Uluwatu mengatakan jika dampak pandemi di Bali lebih besar dibandingkan saat bom Bali beberapa tahun lalu.
"Setelah bom Bali [pada 2002 dan 2005, yang menewaskan penduduk lokal dan juga turis], pulau itu sunyi selama beberapa bulan, lalu berangsur-angsur bangun kembali," kata dia.
"Tetapi ini pertama kalinya seluruh dunia terhenti. Ini memengaruhi semua orang: sopir taksi, pedagang kaki lima, orang-orang yang mengajar selancar, para wanita yang menawarkan pijat di pantai," imbuhnya.
Baca juga: 2 Tempat Wisata di Bali Tawarkan Pengalaman Terbaik di Dunia, Mana Saja?
Bali menjadi tujuan wisata yang sibuk dengan keberadaan sekitar 4.300 hotel dan 100.000 kamar hotel.
Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa Pulau Bali yang memiliki populasi 4,3 juta orang mengambil 53% pendapatannya langsung dari sektor pariwisata atau perjalanan pada 2019.
Beberapa perkiraan menyebut sumber seperempat pendapatan lainnya pulau ini secara tidak langsung juga terkait dengan pariwisata.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Wisata di Era Pandemi, Lingkup Lebih Kecil tapi Makin Berkualitas
Para pekerja Bali yang sebelumnya mungkin tinggal di pertanian keluarga telah berbondong-bondong ke tempat-tempat yang tujuan wisata populer seperti Ubud, Seminyak, dan Nusa Dua untuk menjadi pekerja hotel, pemandu wisata, pemijat, koki, dan penjual suvenir.
Ketika dunia berhenti bepergian karena Covid-19, ekosistem pariwisata Bali hancur.
Namun beberapa pemasukan datang kembali ketika orang-orang Indonesia yang kaya telah berkunjung lagi ke Bali.
Baca juga: Sandiaga Bantah Pertemuannya dengan Khofifah Bahas Pilpres 2024
Tapu selama pembatasan kunjungan internasional ke Bali tetap ditutup, mesin ekonomi Bali relatif tetap tidak aktif.
Sejumlah pemberitaan menyebut pemerintah Indonesia berencana untuk mulai mengizinkan kembali para pelancong internasional mengunjungi Bali pada akhir Juli nanti.
Sementar itu para pekerja di industri pariwisata di Bali juga telah menerima vaksin secara bertahap sejak beberapa bulan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.