Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Ponpes Genggong Diserang, Kapolres: Tak Ada Kaitan dengan Kelompok Radikal

Kompas.com - 21/05/2021, 17:11 WIB
Ahmad Faisol,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Video penyerangan terhadap salah satu pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong di Kabupaten Probolinggo bernama Nun Aka, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Asyghil Pemimpi itu, pelaku menyerang Nun Ahsan Qomaruzzaman, atau Nun Aka.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Ada Kaki di Atas Kepala Saya, Ditarik Diam Saja, Saya Kira Sudah Meninggal

Melempar pengasuh ponpes

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Pelaku melemparkan nasi yang awalnya disuguhkan kepada pelaku. Nasi itu dilemparkan ke arah Nun Aka.

Piring yang dipegang pelaku pun terjatuh dan pecah. Sontak, Nun Aka langsung berdiri dan melakukan pembelaan diri.

Terlihat juga dalam video itu, pelaku juga sempat mencoba melayangkan pukulan namun berhasil ditangkis Nun Aka. Santri yang saat itu juga berada di sana pun langsung mengamankan pelaku.

Baca juga: Wakil Gubernur Papua Meninggal Dunia di RS Abdi Waluyo Menteng, Ini Kata Sekda

Tak hanya itu pelaku juga sempat menjadi bulan-bulanan para santri. Saat ditanya alasan dari penyerangan itu, pelaku mengaku ia adalah orang stres.

"Saya ini orang stres," ujar pria yang diketahui bernama M Hasanudin dalam video itu.

Para saksi yang mendengar pengakuan pelaku langsung dibuat heran dan tidak percaya bahwa pelaku adalah penderita gangguan jiwa.

Kasus ini akhirnya diambil alih oleh Polres Probolinggo.

Baca juga: Terisak, Ibunda Ceritakan Permintaan Terakhir Prada Ardi: Saya Mau Lihat Wajah Mama

 

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Keterangan polisi

Pada Jumat (21/5/2021) di Mapolres Probolinggo, Polres Probolinggo menggelar konferensi pers terkait kejadian ini.

Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan, menyebut bahwa pelaku ini memang memiliki gangguan jiwa. Pelaku pun juga sudah diperiksa ke RS Dr Mohammad Saleh dan dinyatakan memiliki gangguan jiwa.

"Juga berdasarkan keterangan orang tua pelaku serta surat keterangan pemeriksaan sebelumnya. Dari RS Dr Mohammad Saleh pelaku dirujuk ke RSJ Lawang," ujar Ferdy kepada Kompas.com.

Atas alasan tersebut, akhirnya Kapolres menyatakan kasus ini sudah tidak bisa dilanjutkan lagi.

"Kasus ini tidak ada kaitannya dengan kelompok radikal atau semacamnya. Tidak ada hubungannya dengan itu. Ini pelaku murni karena gangguan jiwa," kata Ferdy.

Baca juga: Tenggelam dan Hilang Sehari, Pelajar SD Ini Ditemukan Selamat Berkat Berpegangan pada Akar Pohon

Pengakuan orangtua pelaku

Orangtua pelaku, Mahfud, yang hadir dalam konferensi pers itu pun memberikan keterangan bahwa anaknya sudah memiliki gangguan jiwa sejak kelas 1 SMP. Pelaku juga sudah dibawa berobat ke beberapa tempat hingga Jakarta.

"Sempat sembuh dan kambuh lagi, terakhir yang parah saat menjelang lebaran. Anak kami akan dibawa ke RSJ Lawang di Malang untuk direhabilitasi hingga sembuh. Kami memohon maaf kepada Nun Aka sekeluarga atas kehilafan anak kami," tutur Mahfud.

Nun Aka pun mengaku sudah memaafkan perbuatan pelaku dan memakluminya. Dirinya meminta kepada keluarga pelaku untuk lebih memberikan perhatian terhadap pelaku, dikhawatirkan hal serupa kembali terjadi.

Sementara itu, pihak Keamanan Ponpes Zainul Hasan Genggong, Nun Hassan Ahsan Malik atau Nun Alex meminta kepada netizen untuk tidak membuat narasi yang memprovokasi.

"Kami harap kepada netizen untuk memfilter seluruh hal yang memprovokasi karena ada berita yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com