KOMPAS.com - A, bocah 7 tahun asal Kabupaten Temanggung tewas setelah mengikuti ritual yang dilakukan oleh orangtuanya dan dua tetangganya yang dikenal sebagai dukun.
Saat ini dua dukun tersebut yakni Haryono dan Budiyono telah ditetapkan sebagai tersangka.
A meninggal setelah ditenggelamkan berkali-kali di bak mandi setelah orangtuanya berkonsultasi pada dua tersangka.
Mereka melakukan hal tersebut karena dua dukun tersebut meyakini jika A adalah anak genderuwo dan harus menjalani ritual untuk mengusir roh jahat.
Kepala Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Sugeng mengatakan kasus tersebut berawal saat orangtua A berkonsultasi pada Haryono dan Budiyono pad Januari 2021.
Haryono mengklaim A adalah anak genderuwo setelah melihat A tak bereaksi saat diminta olehnya makan bunga mahoni yang pahit dan beberapa cabai.
Karena takut, ayah korban pun meminta dua tersangka tersebut melakukan ritual.
"Karena takut, pak M meminta H dan B untuk menyembuhkan anaknya. Ritualnya dengan cara menenggelamkan A di bak mandi," katanya, saat dihubungi Tribun Jogja.
Sugeng mengatakan salah satu ritual yang harus dilakukan adalah menenggelamkan korban.
Ritual pertama, A ditenggelamkan di bak mandi. Korban juga ditenggelamkan di ritual kedua dan ketiga namun kondisinya masih seperti biasa.
Sebelum ditenggelamkan, A menjalani ritual mandi kembang tengah malam. Namun saat ritual keempat dilakukan, A lemas dan tak sadarkan diri.
"Sebelum ditenggelamkan di bak mandi, A itu juga sempat diminta untuk mandi kembang tengah malam. Lalu ditenggelamkan di bak mandi empat kali. Pertama sampai ke tiga gak apa-apa," ujarnya.
Baca juga: Mayat Bocah SD Disimpan Orangtua 4 Bulan Dalam Kamar, Tersisa Tulang dan Kulit
"Setelah keempat kalinya mungkin tubuhnya lemah, terus dia pingsan. Gak sadarkan diri lama sekali," imbuh kata Kepala Desa Bejen.
Ritual keempat dilakukan oleh Budiyono rekan Hariyono.
Saat ditenggelamkan kempat kalinya, A lemas dan tak sadarkan diri. Budiyono yang mengetahui hal tersebut meminta ayah korban, M memanggil Haryono.
Saat Haryono tiba di rumah korban, A sudah tak bernyawa. Namun Haryono menjanjikan pada ayah korban untuk menghidupkan kembali A yang telah meninggal dunia.
Baca juga: Korban Praktik Dukun, Bocah Ini Dipaksa Makan Bunga Sebelum Ditenggelamkan hingga Tewas
"Yang paling lama menenggelamkan A ke bak mandi itu Budiyono. Sampai akhirnya tak sadarkan diri. Lalu pak M memanggil Haryono.
"Tapi dia bilang, tenang-tenang gak usah bingung, nanti tak hidupkan lagi," terang Sugeng.
Masih kata Sugeng, saat itu Haryono meminta M untuk membersihkan tubuh anaknya dan menaruh jenazahnya di dalam kamar dengan ditutupi kain.
"Dia bilang, supaya jenazah dik A dibersihkan dulu, dirawat dulu. Setelah bersih dijanjikan akan dihidupkan lagi," bebernya.
Menurut Sugeng, selama menjalankan praktik dukun, dua tersangka tak meminta imbalan apapun pada M. Namun M sesekali membelikan dua tersangka pulsa.
"Tidak minta imbalan. Tapi kadang pak M membelikan pulsa kepada mereka. Kalau imbalan finansial enggak. Cuma ya kadang-kadang aja kalau ada rejeki ngasih," kata Sugeng.
Baca juga: Mengaku Dukun dan Gelar Ritual Mandi Sebelum Puasa, Kakek Cabuli Istri dan Anak Tetangga