Sugeng, Kepala Desa Bejen mengatakan kasus tersebut terungkap setelah paman korban menanyakan keberadaan keponakannya yang jarang terlihat.
Saat itu M ayah korban selalu memberikan jawaban yang berbelit dan mengatakan jika A di rumah kakeknya.
"Setiap ditanya anakmu itu dimana kok gak pernah kelihatan? Pak Marsudi selalu jawab ada di rumah embahnya (kakeknya)," kata Sugeng, kepada Tribunjogja.com, Selasa (18/5/2021).
Hal yang sama juga ditanyakan oleh kakek korban. Namun M menjawab jika A sedang bermain atau mengaji.
"Setiap kali datang ke rumah mbahnya yang di Congkrang, mbah e selalu tanya A mana? Jawabnya A baru main mbah, A masih ngaji mbah," jelas Sugeng.
Namun semuanya terbongkar saat lebaran. Sang paman datang ke rumah kakek A di Desa Congkrang untuk menemui keponakannya.
Saat itu sang kakek terkejut dan mengatakan jika A sudah lama tak berkunjung.
Mereka kemudian curiga pada M. Saat ditanya, M mengaku jika A sedang berada di rumah Hariyono.
Baca juga: Wanita di Kamar Kos Berasap Tewas Dibunuh, Habis Bersetubuh Dijerat Kabel Cas
Singkat kata kakek korban meminta M untuk memanggil Hariyono. Saat itu, pria yang mengaku dukun itu bercerita jika A berada dalam kamar dengan kondisi tubuh ditutupi kain.
"Setelah ada negosiasi akhirnya kakek A ini disuruh lihat A di kamarnya. Begitu membuka pintu, kakeknya ini kaget dan gak percaya. Dia syok karena gak percaya jika yang di kamar itu adalah cucunya," jelas Sugeng.
Mengetahui hal tersebut, sang kakek langsung menghubungi Sugeng untuk meminta pemerintah desa memastikan kondisi A.
Baca juga: Mertua dan Menantu Ditemukan Tewas Penuh Luka Tusukan, Diduga Dibunuh
Pada Minggu (16/5/2021) malam Sugeng yang didampingi oleh kepala dusun, RT dan RW mendatangi rumah M.
Di sana Sugeng menanyakan kepada M terkait keberadaan A yang katanya disembunyikan di dalam kamar.
"Pertama gak mau ngaku. Bilangnya anaknya di rumah H. Saya gak sabar ya tak dobrak saja. Begitu buka pintu saya langsung syok melihat anak itu sudah meninggal," ungkapnya.
Saat itu juga Sugeng melapor ke Polsek Bajen agar pihak kepolisian segera menangani.
Baca juga: Pergoki Pencuri di Rumah, Cucu Mantan Bupati Tapin Dibunuh, Ini Kronologinya
"Dari kepolisian langsung menyuruh menangkap B dan H. Saya kerahkan pemuda untuk tangkap keduanya," jelas Sugeng.
Setelah diinterogasi oleh pihak Kepolisian, Sugeng mengatakan bahwa penyebab kematian itu didalangi oleh H.
"Dan penyebabnya ya karena A ini dimasukan ke bak mandi empat kali.
"Ibunya satu kali, bapaknya dua kali. Dan terakhir itu B satu kali melakukannya dan itu lama hingga menyebabkan A pingsan," beber Sugeng.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kasus Ritual Usir Roh Jahat Berujung Maut di Temanggung, Dukun: Tenang Nanti Tak Hidupkan Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.