KULON PROGO, KOMPAS.com – Muncul klater panti asuhan di Pedukuhan Kriyanan, Kalurahan Wates, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati mengungkapkan, sebanyak 10 orang terkonfirmasi positif lewat tes PCR, dua positif rapid antigen, dan puluhan lainnya masih menunggu menjalani tes PCR.
“Kita ambil tindakan berupa isolasi di lokasi panti asuhan. Treatment-nya dengan memisahkan yang menggejala dan tidak menggejala, yang terkonfirmasi dan belum,” kata Baning Rahayujati di ruang kerjanya, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Pemudik Masuk Kulon Progo Capai 40 Orang Tiap Hari
Panti asuhan dihuni anak berusia 16-20 tahun. Awalnya, Gugus Tugas menerima informasi sejumlah anak huni panti mengalami gejala seperti demam, anosmia atau kehilangan penciuman dan parageusia atau kehilangan indera pengecap.
Sebanyak 11 anak menjalani tes swab yang dilakukan oleh Puskesmas Wates.
Hasil yang muncul pada 6 Mei menunjukkan 10 anak positif Covid-19 dan satu negatif.
Komplek panti pun langsung diisolasi. Baik pengasuh dan anak panti tidak keluar kawasan itu.
“Semua cukup kooperatif baik pengasuh dan anak-anak,” kata Baning.
Puskesmas juga menelusuri kontak erat penderita. Sebanyak 28 anak kontak erat penderita, menjalani tes rapid antigen. Hasilnya, 2 positif rapid antigen dan 26 negatif.
Baning mengungkapkan, Gugus Tugas akan melakukan tes PCR pada mereka yang negatif antigen ini.
“Sebanyak 26 yang negatif. Mereka harus diulang setelah lima hari,” kata Baning.
Baca juga: Kematian akibat Covid-19 di Kulon Progo Terbanyak pada Lansia di Atas 50 Tahun
Baning mengaku, cukup sulit mencari sumber penularan lantaran ada banyak dan beragam kegiatan yang dilakukan anak-anak dalam panti itu.
Di sana, ada yang mendapat kunjungan keluarga dari luar panti, kunjungan temannya, PKL, dll.
“Kami belum ada kesimpulan dari mana asalnya,” kata Baning.
Klaster panti asuhan ini menambah catatan klaster yang ada di Kulon Progo. Belum lama ini, dua klaster Covid-19 muncul dan menghebohkan.
Klaster Nurul Quran muncul di sebuah rumah tahfidz yang ada pada Kalurahan Hargorejo, Kokap. Sebanyak 68 penghuni positif Covid-19.
Mereka tak mengisolasi diri, melainkan pulang ke rumah masing-masing dan tersebar ke berbagai daerah hingga Jawa Tengah.
Kasus lain yakni Klaster Darul Karim, ponpes yang ada di Kapanewon Lendah. Kasus Covid-19 terkonfirmasi pada 36 dari 46 orang yang ditracing.
Mereka terdiri dari 35 santri dan seorang pengasuh. Kasus Covid-19 di Darul Karim dianggap selesai setelah semua penghuni melewati isolasi mandiri.
Dengan adanya penambahan klaster, maka kasus Covid-19 Kulon Progo pun terus bertambah.
Sampai dengan Minggu (9/5/2021) kemarin sudah ada 5.284 kasus.
Kasus terbanyak terdapat di dua kecamatan, yakni Wates dan Pengasih. Masing-masing mencatat lebih dari 700 kasus.
Kasus aktif sendiri terdiri 42 kasus tersebar pada rumah sakit rujukan Covid-19 dan 540 jalani karantina di rumah, 98 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.