GRESIK, KOMPAS.com - Salah satu ikon yang ada di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik, adalah adanya perahu pesiar.
Perahu besar yang telah dimodifikasi sedemikian rupa milik pemdes setempat dapat mengangkut sebanyak 40 orang.
Perahu ini biasa digunakan untuk mengantar orang, saat berkeliling menikmati pemandangan aliran anak sungai Bengawan Solo, yang membelah mengaliri desa setempat.
Namun, pada Bulan Suci Ramadhan kali ini, perahu pesiar tersebut coba difungsikan 'lebih religius' dengan cara digunakan sebagai sarana bagi jajaran pemdes dan juga anggota BUMDes setempat, untuk mengantar makanan dan takjil buat nelayan dan warga setempat yang kebetulan melintas menjelang waktu azan magrib.
Desa Randuboto terdiri dari empat dusun, yakni Randuboto, Tanjungsari, Ujungsari, dan Ujung Timur.
Baca juga: Video Wanita Sebar Uang Rp 100 Juta dari Balkon Viral, Ternyata Pengusaha, Ini Dia Sosoknya
Di desa ini juga terdapat dermaga penyeberangan Ujungsari, yang biasa digunakan oleh warga setempat untuk melintasi aliran anak Sungai Bengawan Solo yang ada di sana maupun sandar perahu nelayan.
Tampak warga maupun nelayan setempat cukup antusias, ketika mereka mendapatkan takjil dan makanan untuk berbuka puasa.
Agenda seperti ini, rutin dilakukan oleh jajaran pemdes dan BUMDes setempat setiap Bulan Suci Ramadhan tiba, dalam waktu tiga tahun terakhir.
"Untuk nelayan dan masyarakat pinggiran Bengawan Solo, yang dibagikan 100 orang (porsi) untuk takjil," ujar salah seorang warga yang juga Ketua BUMDes Randuboto, Hamdan kepada awak media, Minggu (9/5/2021).
Hamdan menuturkan, pemilihan profesi nelayan sebagai prioritas yang diberikan takjil dan makanan berbuka puasa dalam agenda kali ini, tidak lain dikarenakan profesi ini banyak digeluti oleh warga Desa Randuboto.
"Karena di sini sebagian besar warga kami ini mata pencahariannya nelayan, sehingga kami prioritaskan kepada nelayan. Rutin setiap tahun kami bakti sosial seperti ini," ucap dia.
Hamdan lantas menceritakan, kondisi nelayan di Desa Randuboto ketika pandemi Covid-19 melanda.
Meski sempat pasang-surut, namun kondisi pendapatan nelayan saat ini sudah mulai membaik, di mana para nelayan di Desa Randuboto dikatakan cukup sejahtera.
"Kalau hari-hari begini lumayan penghasilannya, kalau musim kemarau itu ya agak berkurang. Tapi alhamdulillah nelayan di sini makmur, sejahtera," kata Hamdan.