SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memerintahkan bupati dan wali kota untuk mewaspadai titik-titik kerumunan di wilayahnya.
Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ganjar meminta pusat perbelanjaan untuk diperketat.
“Tadi sudah saya sampaikan pada kawan-kawan bupati wali kota, melalui grup kita. Satu pasar kaget, karena ini lagi prepegan ya, pasar kaget, pasar tradisional, mal, (kita) minta untuk dilakukan penjagaan,” ucap Ganjar usai Rakor Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19 di daerah secara daring dipimpin oleh Mendagri di Ruang Rapat Gedung A, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Ganjar Minta Penyekatan Pemudik Diperketat: Banyak yang Bocor
Ganjar kembali mengingatkan pada tempat pariwisata hingga hotel untuk disiplin menerapkan protokol kesehatannya.
Apabila tidak bisa dikendalikan, Ganjar memerintahkan untuk ditutup.
“Hotel-hotel tempat kerumunan seperti pariwisata kita minta untuk dicek semuanya dan kalau kemudian tidak bisa dikendalikan perintahnya satu, tutup. Ini serius buat kita agar bisa menjaga semuanya,” ungkapnya.
Selain itu, pelaksanaan ibadah shalat Idul fitri juga menjadi perhatian.
Baca juga: Pengetatan Pemudik di Jateng, Ganjar: Justru Banyak Warga Keluar daripada yang Datang
Dia menegaskan, tempat ibadah yang boleh melakukan shalat Idul Fitri berjemaah hanya diizinkan untuk daerah yang berzona kuning dan hijau.
"Maka kalau dari Kemenag sudah diputuskan bahwa yang boleh melaksanakan (shalat Idul Fitri berjemaah) di zona kuning dan hijau itulah yang akan kita siapkan. Akan kita prtakan yang paling kecil adalah desa dan kelurahan," jelasnya.
Apabila di daerah tersebut masih berzona merah dan oranye maka pelaksanaan Sholat Idul Fitri berjemaah dianjurkan digelar di rumah.
"Maka kalau di desa dan kelurahan tolong datanya dibaca dengan baik. Kalau petanya masih merah dan oranye maka tidak sesuai dengan keputusan Kemenag maka di tempat itu tidak boleh menggelar Shalat Id. Tidak apa apa shalatnya di rumah saja seperti tahun lalu dan tidak usah diperdebatkan. Agar kita bisa menjaga," tegasnya.
Baca juga: Ganjar Sebut Jumlah Pemudik Masuk Jateng Capai Dua Ribuan Orang Tiap Hari
Selain itu, Ganjar meminta untuk pelaksanaan shalat tarawih selama Ramadhan agar diperketat lagi protokol kesehatannya.
"Yuk kita ketatin masjid kita atau mushala untuk shalat tarawih agar ketat. Nanti akan ada pembagian zakat juga sama diperketat. Simbolis saja yang lain boleh diantarkan. Dengan Kemenag akan membuat peta level desa mana yang boleh dan tidak boleh," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.