Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HB X Minta Bupati Bantul, Gunungkidul, dan Sleman Serius Awasi Kinerja Satgas Covid-19

Kompas.com - 03/05/2021, 15:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) meminta kepala daerah di Bantul, Gunungkidul, dan Sleman serius mengawasi kinerja Satuan Tugas Covid-19. 

Permintaan itu dilontarkan karena semenjak diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kasus Covid-19 di tiga kabupaten itu belum menunjukkan penurunan signifikan.

"Bantul, Sleman, Gunungkidul yang paling besar (kasus Covid-19). Saya harap kepala daerah itu, saya mohon untuk awasi kinerja satgas kabupaten maupun desa, kecamatan bisa lebih baik," kata Sultan HB X saat ditemui di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (3/4/2021).

Baca juga: Sultan HB X Minta Warga DIY yang Merantau Tidak Mudik Dulu

HB X mengatakan, saat ini di DIY ada delapan rukun tetangga (RT) yang sudah menjadi zona merah atau berisiko tinggi penularan virus corona.

Selain itu, ada 21 RT yang berstatus zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penularan virus corona.

Seluruh RT itu tersebar di Bantul, Gunungkidul, dan Sleman.

"Harapan saya sebelum periode dua mingguan bisa turun, karena saya tiap hari ikuti perkembangan Covid-19," sebut HB X.

Baca juga: Sultan HB X Minta Pemudik yang Lolos Masuk DIY Diawasi secara Aktif

HB X juga berharap, Satgas Penanganan Covid-19 di tiga kabupaten tersebut makin gencar mengingatkan masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan.

Warga juga diharapkan terus diberikan pemahaman soal kemungkinan terjadinya penularan virus corona lewat klaster keluarga.

"Kerumunan itu tidak hanya dengan tetangga tetapi keluarga cukup besar juga. Kerumunan kalau di rumah tidak pakai masker bapak, ibu anak, ada cucu, saudara, sering tidak diantisipasi karena dianggap keluarga. Sehingga, bukan aspek kerumunan di Yogyakarta, tetapi hubungan keluarga yang jadi klaster itu besar," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com