SEMARANG, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini diwarnai berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh para pekerja di ibu kota Jawa Tengah.
Di antaranya, ada aksi demonstrasi turun ke jalan, pembagian sembako hingga vaksinasi bagi buruh dari sejumlah perusahaan.
Aksi demonstrasi berlangsung di Jalan Pahlawan Semarang dan dilakukan oleh serikat buruh dari perwakilan FSPMI, SPN, dan juga mahasiswa dari KAMMI.
Mereka menyuarakan aspirasinya menuntut hak-hak buruh termasuk menolak Omnibuslaw.
Di wilayah pantura tepatnya di pertigaan Jerakah Semarang, demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jawa Tengah juga turut beraksi turun ke jalan.
Mereka menyerukan kebijakan-kebijakan pemerintah yakni sebelas peraturan perundang-undangan yang ditetapkan selama satu tahun pandemi.
Menurut massa aksi, kebijakan itu dinilai merugikan rakyat kecil dan dianggap gagal melindungi hak-hak buruh.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan ketika massa mengarahkan mobil komando untuk melintang di Pantura.
Polisi kemudian berusaha menghalau dan sempat terjadi tarik-menarik sekitar dua menit. Lalu lintas pun sempat terganggu.
Baca juga: Ironi Hari Buruh, 79.100 Pekerja di Bali Dirumahkan, 3.300 Orang di-PHK Selama Pandemi
Selain sesi dialog, para buruh juga mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Koordinator Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Nanang Setyono mengatakan dirinya merasa senang dengan pemberian vaksin karena sejauh ini belum ada buruh yang divaksin.
Ia juga bersyukur Polda Jateng mengabulkan adanya permintaan desk Ketenagakerjaan.
"Kami terima kasih sekali kepada Polda Jateng dan Pemkot Semarang. Buat kami, ini keren sekali, super sekali, kado terindah untuk kami di May Day kali ini. Desk Ketenagakerjaan dan vaksin jadi sesuatu yang kami dambakan saat ini. Alhamdulilah, semuanya dikabulkan, tak terkecuali tuntutan THR dari kami," kata Nanang di Balai Kota Semarang, Sabtu (1/5/2021).
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi menilai buruh juga perlu divaksin karena bekerja dengan banyak orang dan di ruang tertutup.
"Kita cermati buruh ini sangat rentan. Tiap hari dengan banyak orang dalam satu ruangan tertutup. Kalau satu kena, pasti langsung menyebar. Jadi pas May Day ini, kita suntikkan vaksin ke buruh agar imun selalu sehat dan kondisi kesehatan terjaga dengan baik," katanya.
Selain itu, Hendi berjanji mengabulkan permintaan para buruh yang meminta THR satu kali gaji dan dibayar tanpa dicicil.
"Besok saya akan bikin surat resmi saya tanda tangani agar pengusaha mencairkan THR kepada buruhnya. Besarnya satu kali gaji dan tidak dicicil," jelasnya.
Baca juga: Hari Buruh, KSPSI dan KSPI Sampaikan Hal Ini Ketika Bertemu Moeldoko