Anton berharap pemerintah memberikan perhatian khusus bagi para pasukan khusus kapal selam sesuai dengan pengabdian mereka selama ini.
Ia pun membandingkan dengan para pegawai BUMN dengan gaji besar dan tunjangan para anggota dan pensiunan TNI-Polri selama ini.
"Jauh berbeda, sangat jauh sekali. Padahal, para pasukan khusus ini bekerja selama 24 jam penuh dengan risiko mempertaruhkan nyawa demi negara," ujar dia.
Menurut Anton, kondisi sakit karena kandungan metal kapal selam bukan hanya dialami adiknya, tapi juga kebanyakan pasukan kapal selam.
"Selain adik saya, ternyata sebagian besar rekan-rekannya juga sama, menderita kandungan zat besi saat bernapas di kapal selam selama bertugas. Saya berharap pemerintah lebih meperhatikan kesejahteraan pasukan khusus kapal selam yang selama ini mengabdi, tapi kondisinya memprihatinkan," ujar Anton.