Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Disuntik Vaksin Nusantara, Mengaku Tak Merasa Gejala Apa-apa

Kompas.com - 30/04/2021, 19:51 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akhirnya disuntik vaksin nusantara di Jakarta, Jumat (30/4/2021) pukul 10.00 WIB. Dedi mengaku tidak merasakan gejala apa-apa setelah disuntik vaksin Covid-19 ini.

Kepada Kompas.com via sambungan telepon, Dedi mengatakan, ia adalah salah satu dari 180 relawan yang bersedia disuntik vaksin hasil penelitian mantan Menteri Kesehatan dr Terawan itu.

"Umumnya menyebut vaksin nusantara. Bahasa akademisnya imunoterapi, karena kan BPOM anggap itu belum disebut vaksin," kata Dedi.

Baca juga: Dukung Terawan, Dedi Mulyadi Siap Jadi Relawan Vaksin Nusantara

Dedi menceritakan, proses vaksinasi Nusantara cukup memakan waktu berhari-hari. Awalnya, pada 8 hari lalu ia diambil darah untuk sampel dan dibawa ke laboratorium. Ketika dibawa ke laboratorium, sel darah putih dan merah dipisahkan. Kemudian diambil sel darah putih.

"Sel darah putih dikenalkan dengan antigen Covid. Mereka perkenalkan selama 3 hari. Kemudian antigennya dibersihkan. Setelah dibersihkan, kemudian dimasukkan kembali ke badan saya sel darah putihnya," kata Dedi.

Dedi mengibaratkan bahwa darahnya dipisahkan jadi sel darah merah dan putih. Sel darah putihnya kemudian "disekolahkan" perang di lab untuk mengenal musuh.

Musuhnya itu antigen Covid. Setelah mengenal musuh, kemudian dibersihkan lagi. Maka sel darah putih yang murni kembali dimasukkan ke badannya.

"Hanya sel darah putih yang sudah 'sekolah' setelah mengikuti pendidikan perang yang dimasukkan ke badan saya. Ia sudah mengenal musuh," katanya.

Setelah masuk ke tubuhnya, kata Dedi, ketika ada musuh datang, sel darah putih yang sudah "disekolahkan" itu akan memimpin seluruh sel yang ada di tubuhnya untuk melawan.

"Jadi di badan saya ini udah ada pasukan terdidik yang berasal dari diri saya sendiri," katanya.

Dedi mengaku alasan ia menerima kerangka pemahaman ini ketika dijelaskan soal kerja vaksinasi nusantara.

"Karena saya 15 tahun jalani hidup seperti ini. Saya baca, tubuh kita adalah dokter kita sendiri. Di situlah saya hidup tak lagi kenal obat kimia. Ketika dikasih penjelasan ini, saya sangat respek. Badan saya dan pikiran saya respek," katanya.

Baca juga: BPOM: Uji Klinis Vaksin Nusantara Belum Bisa Lanjut ke Fase 2

Dedi mengatakan, imunoterapi ini adalah program ketika sel darah putih ini menjadi kekuatan utama untuk melawan penyakit yang akan menyerang diri kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com