Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Ganjar soal Kematian Covid-19 di Jateng Disebut Tertinggi dalam 3 Hari Berturut-turut

Kompas.com - 30/04/2021, 16:39 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah disebut menduduki posisi pertama selama tiga hari berturut-turut sejak 26 hingga 28 April 2021.

Informasi yang diunggah akun Instagram @pandemictalks menyampaikan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap tingkat kematian harian di Jawa Tengah pada 26 April itu mencapai 53 kasus.

Angka ini dua kali lipat lebih banyak dari kasus kematian Covid-19 Jawa Timur yang mencapai 23 kasus.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 30 April 2021

Bahkan angka ini lebih banyak tiga kali lipat dari jumlah kematian Covid-19 di Jawa Barat yang mencapai 16 kasus.

Kemudian pada 27 April, jumlah kematian harian akibat Covid-19 di Jateng juga masih yang tertinggi dengan 41 kasus.

Sedangkan pada 28 April, kasus kematian harian di Jateng kembali naik di angka 57 kasus.

Sementara data dari situs resmi Pemprov Jateng di corona.jatengprov.go.id, total penambahan kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng pada 29 April mencapai 35 kasus dan 30 April sebanyak 27 kasus.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut besarnya angka kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah tersebut merupakan jumlah akumulatif.

Baca juga: Kasus Kematian Meningkat Tajam dan Sulitnya Melacak Kasus Covid-19 di Gunungkidul

Namun, dia sudah menerjunkan tim ahli untuk mengecek detail permasalahan terkait kasus kematian yang disebut teratas tiga hari berturut-turut.

"Akumulasi saja kalau hanya ukurannya tiga hari. Kita masih ngecek terus, maka kemarin tim ahli saya minta turun apa problem-nya? Apakah penyakitnya, apakah fasilitasnya, apakah dokternya. Ini mesti kerja bareng-bareng yang mengerti mereka di medis," kata Ganjar di kantornya, Jumat (30/4/2021).

Ganjar berulang kali mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit penyerta untuk lebih waspada terhadap penularan Covid-19.

"Tapi sekali lagi buat warga yang memang punya komorbid mesti hati-hati sehingga angka kematian tidak tinggi. Jadi bukan hanya sekedar kita mengobati tapi masyarakat sendiri mesti menjaga. Sebab kalau yang punya komorbid darah tinggi, diabetes itu bahaya lho ya potensi kematiannya tinggi," tegasnya.

Ganjar tidak membantah jika kasus Covid-19 di wilayahnya terus mengalami peningkatan.

Saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral di Mapolda Jateng, Kamis pagi, Ganjar mengaku kasus aktif Covid-19 di Jateng masih berada di bawah 7.000.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Banyumas Melonjak 3 Pekan Terakhir, Epidemiolog: Efek Euforia Vaksinasi dan Long Weekend

Data dari corona.jatengprov.go.id tercatat total jumlah kasus Covid-19 hingga saat ini mencapai 186.934.

Rinciannya, 6.261 kasus aktif, 168.863 sembuh, dan 11.820 meninggal dunia.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna menekan angka penularan Covid-19 dengan vaksinasi yang diprioritaskan bagi lansia.

"Maka kita mencegah terus vaksin yang tua, sudah senior itu didahulukan karena punya potensi, yang punya penyakit didahulukan. Itulah upaya-upaya kita," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com