SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat meminta warga Surabaya tetap tinggal di rumah atau tidak bepergian ke luar kota saat Lebaran.
Ia menganjurkan masyarakat untuk berlibur di sejumlah titik di Kota Surabaya, seperti Suramadu, Kebun Binatang Surabaya, dan sejumlah mal di Kota Pahlawan.
Irvan menyerankan warga Surabaya mendatangi lokasi wisata yang telah memperoleh asesmen dari Pemkot Surabaya. Ia tetap mengingatkan warga menerapkan protokol kesehatan ketat selama berwisata.
"Di tengah kota, kan kita menyarankan untuk staycation, bagaimana warga Surabaya untuk tidak pergi luar kota dan bisa berlibur di dalam kota saja ke tempat-tempat yang sudah dibuka, seperti taman, mal, yang sudah melalui asesmen dengan menerapkan prokes, silakan berkunjung atau wisata lokal di Kota Surabaya," kata Irvan, saat dikonfirmasi, Jumat (30/4/2021).
Meski mengizinkan warga Surabaya berwisata di dalam kota, petugas gabungan tetap melakukan pengawasan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.
Baca juga: Mengenal Suheri, Satu-satunya PNS di KRI Nanggala-402, Dikenal sebagai Ahli Torpedo
"Tetap kita antisipasi di tempat-tempat padat seperti Kenjeran, Suramadu, dan mal-mal untuk meningkatkan pengawasan kepada pengunjung," ujar dia.
Menurut Irvan, antisipasi untuk menekan penyebaran Covid-19 saat larangan mudik Lebaran juga dilakukan dengan cara lain.
Salah satunya dengan melakukan pengawasan ketat perihal keperluan dan domisili pengguna bus antarkota di Terminal Purabaya.
Menurutnya, sah-sah saja jika pengguna jasa moda transportasi darat melakukan perjalanan ke luar kota.
Akan tetapi, harus disertai surat keterangan atau kepentingan mereka melakukan perjalanan.
Karena itu, siapa pun yang masuk dan keluar dari Surabaya wajib menunjukan surat pengantar dari tempat bekerja jika bekerja dan surat keterangan sehat berupa hasil tes swab.
"Armada bus tidak ada pengurangan, normal kita. Di terminal enggak boleh jalan, sama dengan perbatasan sebenarnya, kalau mereka bisa menunjukan surat tugas silahkan, tapi kalau tidak ya silahkan kembali," kata Irvan.
Menurut dia, angkutan umum antarkota dalam provinsi di Terminal Purabaya atau Bungurasih tetap bisa beroperasi.
Namun, penumpang harus menunjukkan sejumlah dokumen yang dikeluarkan otoritas terkait.
"Kalau di Purabaya yang lokal enggak apa-apa, karena di sana kan ada angkutan kota, aglomerasi, dan program khusus misalnya, asal disertai dengan surat tugas enggak apa-apa. Cuma kita akan mengoptimalkan pengawasan di sana ya," kata Irvan.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Izinkan Sesama Warga Surabaya Bersilaturahmi Saat Lebaran, asal...
Sebelumnya, petugas gabungan dari sejumlah instansi di Kota Surabaya telah melakukan sosialisasi penyekatan larangan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah di sejumlah titik penyekatan pada Kamis (29/4/2021).
Sejumlah titik penyekatan dijaga aparat keamanan dalam masa pengetatan pra mudik Lebaran, salah satunya seperti di Bundaran Mal City of Tomorrow (Cito) atau Bundaran Waru, perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, usai dilakukan sosialisasi larangan mudik kepada masyarakat pengguna jalan, petugas tak segan menindak para pengendara yang nekat mudik.
Bahkan, kata dia, pemudik akan dilakukan tes kesehatan dan dan diberikan sanksi.
Irvan menuturkan, salah satu penindakan yang akan dilakukan adalah melakukan karantina kepada pengendara yang nekat mudik dari lokasi penyekatan ke Rumah Sakit (RS) Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.