Atas kejadian tersebut, Muslimin yang bertugas secara swadaya menjaga pelintasan KA bersama empat orang lainnya berharap ada penambahan fasilitas alarm. Sehingga, ke depan kecelakaan lalu lintas di pelintasan kereta api bisa dihindari.
"Harapannya ada fasilitas alarm. Palang pintu sirine selama ini belum ada. Itu harapan saya," kata Muslimin.
Saksi lainnya, Narko menyebut, korban meninggal setelah terlempar dari mobilnya.
"Terdengar langsung tertabrak, orang terlempar dari mobil, satu orang. Jarak orangnya dengan mobil sekitar dua meter. Kondisinya tertimpa tembok meninggal," kata Narko.
Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra mengatakan, di pelintasan kereta api itu memang tidak ada palang pintu. Sehingga, memang rawan terjadi kecelakaan.
Baca juga: Alasan Khofifah Larang Ekspor Bibit Porang: Tren Menanamnya Tinggi, Petani Butuh Bibit Itu
"Memang kendalanya di situ tidak ada palang pintunya," kata Teddy saat dikonfirmasi.
Ia meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam berkendara, terutama di pelintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu.
"Memang namanya pelintasan di kereta api memang kewajiban dari kendaraan untuk lebih waspada. Karena jalur pelintasan itu memang prioritas kereta api," ujar dia.
Teddy menambahkan, saat ini korban beserta mobil SUV tersebut telah dievakuasi.
"Sudah ditangani oleh unit laka lantas," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.