KRI Nanggala seharusnya dijadwalkan kembali ke permukaan pada 05.15 Wita, tetapi kapal buatan Jerman itu tak kunjung muncul.
Sebelumnya, helikopter KRI I Gusti Ngurah Rai pun diterbangkan untuk melakukan deteksi visual. Tetapi hasilnya nihil.
Menyusul sederet upaya yang tak membuahkan hasil, status sublook ditetapkan.
"Jam 05.15 kita mengadakan prosedur sublook yakni aksi yang dilaksakan jika Kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan, ini sudah sesuai prosedur," kata KSAL.
Baca juga: Tenggelam di Kedalaman 838 Meter, KSAL: Kami Akan Berusaha Mengangkat KRI Nanggala-402
Dengan status ini, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada 06.46 Wita.
"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," kata dia.
21 KRI dikerahkan untuk menyisir kebedaraan sang monster laut. Bantuan dari militer negara lain pun berdatangan.
Pencarian dibantu kapal penyelamat kapal selam MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN) hingga tim pesawat Amerika Serikat (AS), P-8 Poseidon.
Tim harus berkejaran dengan waktu karena oksigen para awak KRI Nanggala akan habis dalam waktu 72 jam atau tiga hari, jika kapal mengalami blackout atau mati listrik.
Sedangkan dalam kondisi normal, oksigen dapat berfungsi sampai lima hari.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, KSAL: Turut Prihatin bagi Hiu Kencana