Arus kuat itu karena adanya arus global ke Selat Makassar dari Samudera Pasifik yang merupakan arus besar dunia.
"Ini dari Pasifik masuk ke selat Makassar terus ke selatan, ke Selat Lombok nanti masuk dia ke Samudera Hindia," kata dia.
Ia mengatakan, arus balik dan memutar ini misalnya arus dari selat Makassar menuju ke barat.
Kemudian memutar lagi ke timur di selatan Pulau Kangean dan berbelok ke selatan. Lalu, arus itu memutar ke timur dan sebagian ke selat Bali dan sisanya ke timur.
Ia menambahkan, arus ini relatif lebih kuat ke arah timur atau ke arah laut lebih dalam.
Baca juga: Mantan Komandan KRI Nanggala-402: Semua Personel Dilatih untuk Mengatasi Masalah
"Dengan kondisi begitu terjadi arus balik ke Utara Bali. Begitu sampai di barat di refleksikan oleh dinding-dinding laut dia dibalikin lagi ke timur," kata pria yang juga dosen jurusan perikanan dan ilmu kelautan Universitas Warmadewa Denpasar itu.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak hilang di perairan utara Bali saat hendak melakukan latihan, Rabu (21/4/2021).
TNI dibantu KNKT, Basarnas, Polri, dan sejumlah negara masih melakukan pencarian hingga Sabtu (24/4/2021).
Diperkirakan oksigen di dalam kapal habis pada Sabtu pukul 03.00 WITA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.