Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo

Kompas.com - 18/04/2021, 23:52 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jayo Wikramo atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Masjid SMB I Jayo Wikramo ini di berada Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang dan merupakan salah satu masjid tertua di Kota Palembang.

Masjid Agung Palembang ini merupakan bagian peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam.

Baca juga: Sejarah di Balik Pembangunan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang

Dikutip dari situs Kemdikbud.go.id, masjid ini dibangun pada tahun 1738 M (1151 H) dan peresmiannya pada hari Senin 28 Jumadil Awal 115 H atau 26 Mei 1748.

Masjid Agung ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, Jayo Wikramo.

Pembangunan tersebut berlangsung sekitar 10 tahun dan berada pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dalam pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I.

Awalnya masjid ini bernama Masjid Sultan, dan belum memiliki menara. Bentuk masjid hampir bujursangkar, memiliki ukuran 30 meter x 36 meter.

Baca juga: Mengenal Asal Usul Nama Pempek, Makanan Khas Palembang, Ini Ceritanya

 

Sedangkan bangunan menara masjid agung yang lama didirikan pada tahun 1753 M.

Masjid Sultan dirancang oleh seorang arsitek dari Eropa.

Konsep bangunan masjid memadukan keunikan arsitektur Nusantara, Eropa dan Cina.

Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas.

Baca juga: Asal Usul Nama Jakabaring Palembang, Berawal dari 4 Suku

Undakan ketiga yang menjadi puncak masjid atau mustaka memiliki jenjang berukiran bunga tropis. Pada bagian ujung mustaka terdapat mustika berpola bunga merekah.

Bentuk undakan bangunan masjid dipengaruhi bangunan dasar candi Hindu-Jawa, yang kemudian diserap Masjid Agung Demak.

Dikutip dari TribunSumsel.com, kemudian pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (masa pemerintahan 1758-1774) menara masjid dibangun.

Lokasi menara masjid terpisah dari bangunan utama, dan berada di bagian barat.

Baca juga: Sejarah Jembatan Ampera yang Jadi Ikon Kota Palembang

 

Pola menara masjid berbentuk segi enam setinggi 20 meter. Rupa menara masjid menyerupai menara kelenteng.

Bentuk atap menara melengkung pada bagian ujung, dan beratap genteng.

Lalu menara masjid memiliki teras berpagar yang mengelilingi bangunan menara.

Kemudian pada tanggal 22 Januari 1970 dimulai pembangunan menara baru yang disponsori oleh Pertamina.

Baca juga: Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang

Menara baru ini setinggi 45 meter, mendampingi menara asli yang bergaya Cina.

Renovasi Masjid Agung diresmikan pada 1 Februari 1971.

Kemudian pada Jumat, 10 September 1999, langkah awal penuh sejarah yaitu dengan dimulainya pengerjaan restorasi dan renovasi masjid Agung Palembang.

Restorasi dan renovasi ini dilakukan oleh Gubernur Laksamana Muda Haji Rosihan Arsyad, dengan Ketua Umum Pengurus Yayasan Masjid Agung pada saat itu adalah Prof. Dr. Kiagus Haji Oejang Gajah Nata, DABK dengan sekretaris dipegang oleh Raden Haji Muhammad Saleh Dion.

Pelaksanaan renovasi ditandai dengan penurunan genting dari atap masjid oleh Gubernur Sumsel diikuti Walikota Palembang H Husni dan Imam Besar Masjid Agung Palembang Al Mukarroma Kiagus Haji Muhammad Zen Syukri.

Seiring berjalan, pada tahun 2019 masjid Agung resmi berganti nama menjadi Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo.

Baca juga: Asal Usul Pulau Kemaro, Kisah Legenda Cinta Siti Fatimah dengan Putra Raja Tionghoa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com