Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Aksi Sayuti Tutup Jalan Umum dengan Tembok 2,5 Meter, Berawal Protes Ada Lampu Merah

Kompas.com - 16/04/2021, 13:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga bernama Nur Sayuti di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, nekat membangun tembok setinggi 2,5 meter di jalan perumahan.

Akibatnya, warga yang hendak masuk perumahan dan untuk menuju jalur dua Jalan Kaharuddin Nasution, terhalang.

Dari keterangan warga setempat, Sayuti mengklaim jalan itu dibangun di tanah miliknya.

Baca juga: Punya 38.000 Tanaman Porang, Purnama: Sudah Ditawar Rp 825 Juta, tetapi Saya Minta Rp 1,2 M

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Berawal pemasangan lampu merah

Ilustrasi lampu merah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi lampu merah.

Menurut Ketua RW setempat, Rahmat, sebelum membangun tembok di jalan, Suyuti sempat emosi ketika Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru memasang traffic light di ujung jalan pertigaan Jalan Kaharuddin Nasution dengan Jalan Pasir Putih.

"Dia marah kenapa orang Dishub tidak minta izin pasang lampu merah di simpang jalan itu. Karena itu tanah dia," sebut Rahmat.

Setelah itu, masalah tersebut sudah dikoordinasikan dengan lurah dan aparat lainnya di Kelurahan Penghentian Marpoyan.

Waktu itu, Sayuti cuma memperlihatkan surat tanah yang sudah lama.

Baca juga: 2 Alasan Sayuti Tutup Jalan Umum dengan Tembok, Salah Satunya Karena Pernah Diklakson Pengendara

 

2. Marah karena diklakson

Seorang pengendara sepeda motor yang hendak menuju perumahan terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021).KOMPAS.COM/IDON Seorang pengendara sepeda motor yang hendak menuju perumahan terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021).

Rahmat melanjutkan, Sayuti yang merupakan pensiunan Kantor Bea Cukai, sempat naik pitam dan lagi-lagi mengklaim jalan itu ada di tanah miliknya.

"Waktu itu dia marah-marah diklakson hingga terjadi macet. Dia bilang ini tanah saya, jalan saya, kamu mau apa, katanya ke pengendara lain. Kata pengendara yang melintas, kalau itu tanah bapak tutup saja jalannya. Rupanya memang dibuktikan dan ditutupnya jalan," cerita Rahmat.

Menurutnya, jalan itu dibangun di tanah yang milik istri Sayuti, Dian Sukma, yang bekerja di Sekretariat DPRD Kota Pekanbaru.

Pembangunan jalan itu, awalnya, dibuat sebagai jalan keluar masuk dari perumahan ke dua Jalan Kaharuddin Nasution dan sudah diaspal sejak 13 tahun yang lalu. 

Baca juga: Klaim sebagai Tanahnya, Pria Ini Tutup Jalan Umum dengan Tembok 2,5 Meter

 

3. Tiga hari ditutup

Setelah itu, kata Rahmat, Suyuti benar-benar membangun tembok dari batu bata di jalan tersebut.

"Sudah tiga hari jalan ditutup. Dia (Sayuti) mengklaim tanah jalan itu miliknya," katanya.

Namun, dirinya juga tidak mengetahui apakah benar jalan itu dibangun di tanah milik Suyuti.

"Kalau memang itu tanah dia, kenapa tidak dari dulu komplain. Kenapa baru sekarang. Jadi masyarakat di sini jadi resah. Saya sudah melarang menutupnya, tapi dia tidak mau. Saya tak bisa buat apa-apa sebagai ketua RW," katanya.

Baca juga: Sayuti Nekat Tutup Jalan Umum dengan Tembok 2,5 Meter, Ketua RW: Sudah Dilarang tapi Tetap Ngotot

4. Warga kesal

Wawan (40), salah seorang pengendara sepeda motor terpaksa putar balik, ketika hendak melintas jalan itu.

"Saya kaget kok jalannya ditutup. Saya terpaksa balik lagi," ujar Wawan saat diwawancarai Kompas.com.

Hal serupa juga dialami pengendara ojek online, Rian (24). Dirinya terpaksa putar balik dan harus bergegas karena harus menjemput orderan.

"Menurut saya orang yang menutup jalan ini namanya pembodohan. Ini kan jalan umum, saya biasanya lewat di sini. Sekarang tahunya sudah dipasang tembok," kata Rian dengan nada kesal.

(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com