Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Cuma Modal Cabut Bibit Porang di Hutan, Kini Raup Untung Rp 50 Juta dan Bisa ke Jepang

Kompas.com - 15/04/2021, 05:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Agustinus Adil (49) tak menyangka tanaman porang bisa membawanya ke Jepang.

Petani asal Kampung Lendo, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ini pada 2020 lalu, selama 9 bulan belajar cara pengolahan porang ke sejumlah perusahaan di negeri sakura. 

Baca juga: Cara Agustinus Menanam Porang, Pernah Belajar ke Jepang, hingga Dapat Rp 50 Juta dari Panen

Agustinus bercerita, awalnya dia menanam 30 tanaman porang. Bibit porang diambil langsung dari hutan.

Baca juga: Sejak Menanam Porang, Puluhan Warga Desa yang Dulu Melarat Kini Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Rumah

Saat itu orang belum begitu tertarik menanam tanaman porang. Tanaman ini menjadi tanaman liar yang tersebar di hutan dan kebun milik warga.

Baca juga: Berkat Menanam Porang, Warga di Desa Ini Keluar dari Kemiskinan, bahkan Bisa Beli Mobil dan Rumah

Hal ini karena saat itu belum diketahui manfaat tanaman porang. Sampai akhirnya banyak pembeli yang mencari untuk diekspor ke luar negeri.

Baca juga: Menanam Porang Tanpa Modal, tapi Bisa Raup Untung Ratusan Juta Rupiah, Ini Rahasianya

"Saya terus tekun dan fokus menanam tanaman porang di kebun. Saya hanya mengembangkan tanaman porang secara mandiri. Hingga awal 2020, seorang Pastor Paroki Mbata, Romo Bernardus Palus, melirik tanaman porang saya dengan melihat langsung di kebun," kata Agus, lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Pastor Palus lalu memberi tahu relasinya di Jakarta, yang akhirnya tertarik membeli dan memesan tanaman porang Agustinus.

Pastor Palus juga menawari Agustinus magang di Jepang.

"Awalnya, saya tak menduga ditawarkan oleh imam itu untuk magang di Jepang 2020. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran itu untuk belajar langsung cara mengolah bahan-bahan porang untuk berbagai keperluan produk makanan, minuman di Jepang. Segala administrasi, seperti paspor untuk ke Jepang diurus oleh imam itu. Maret 2020, saya berangkat ke Jepang," ujar dia.

Raup untung

Setelah pulang dari Jepang, Agustinus langsung mempraktikkan ilmu yang dia dapatkan.

 

Yaitu cara menanam porang yang baik dan mampu menghasilkan tanaman yang berkualitas. 

Misalnya, Agustinus belajar bahwa menanam porang dengan sistem terasering hasilnya lebih bagus.

Begitu juga dengan pemupukan yang lebih baik dilakukan secara alamiah dari daun-daun kering.

Hal lain adalah porang ditanam di tanah gembur. Jika tidak, isi porang tidak berkembang. Bebatuan kecil dan akar kayu harus dikeluarkan dari tanah.

Jarak tanam antara benih itu sekitar 60 sentimeter. Baiknya tidak mencampur tanaman porang dengan tumbuhan lain, karena jika berimpit dengan tumbuhan lain berpotensi tidak berkembang.

Tanaman kemiri tidak boleh ada di kebun porang. Sebab menurut dia bisa menyebabkan tanaman porang tidak berkembang karena penuh dengan akar.

Kuncinya agar porang berkualitas, kata Agustinus, jangan memberi pupuk kimia atau menyemprot dengan obat-obatan kimia.

"Dulu saya jual ke Jawa. Hasil penjualannya saya memperoleh uang dari Rp 30 juta sampai Rp 50 juta. Ada seorang petani di Lendo yang mengikuti apa yang saya lakukan memperoleh uang Rp 70 juta," ujar Agustinus.

Saat ini Agustinus juga aktif mengajarkan para petani di desanya cara menanam porang hingga memiliki kualitas dan nilai jual yang tinggi. (Penulis Kontributor Manggarai, Markus Makur | Editor Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com