Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengakuan Ira Setelah Menikah dengan Pria 58 Tahun | Remaja Tewas Tertabrak Truk Tronton

Kompas.com - 12/04/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pernikahan yang dilakukan antara Ira Fazilah (19) dan Bora (58) di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, menjadi perhatian warga.

Karena usia mereka terpaut cukup jauh, Ira mengaku kerap mendapat komentar negatif.

Bahkan, tak sedikit yang menudingnya hanya karena ingin mengejar harta suami.

Namun, tudingan itu tak pernah ia persoalkan. Nyatanya, setelah menikah itu dirinya rela tinggal di rumah sederhana dan tetap jadi petani.

Sementara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seorang remaja berinisial DP tewas terlindas truk tronton.

Hal itu terjadi setelah korban bersama dengan empat rekannya nekat mengadang truk tersebut saat sedang melaju.

Untuk mengusut kasus tersebut, polisi hingga saat ini masih melakukan pendalaman penyelidikan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Pengakuan Ira setelah menikah dengan pria 58 tahun

Rumah berukuran 4 x 4 meter di Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan milik pasangan Bora (58) dan Ira (19). Pasutri ini viral usai melangsungkan pernikahan lantaran terpaut usia.KOMPAS.com/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Rumah berukuran 4 x 4 meter di Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan milik pasangan Bora (58) dan Ira (19). Pasutri ini viral usai melangsungkan pernikahan lantaran terpaut usia.

Pernikahan beda usia yang dilakukan Bora (58) dan Ira Fazillah (19) di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, menjadi perhatian publik.

Menurut Ira, banyak warga yang meragukan ketulusannya menikahi suaminya tersebut. Namun demikian, ia tak mempersoalkannya.

Sebab, tudingan tersebut terbantahkan setelah menikah dengan suaminya itu kini tetap hidup sederhana dan jauh dari kata mewah.

"Banyak yang bilang saya matre, kejar harta kekayaan suami. Sementara kami hidup sederhana, rumah kami kecil dan sesuai dengan kebutuhan kami sebagai petani di kampung," kata Ira.

Baca juga: Dituduh Hanya Kejar Harta Suami, Ira: Rumah Kami Kecil, Kerja Jadi Petani

2. Remaja tewas tertabrak truk tronton

Aksi nekat remaja Bogor yang menghentikan truk tronton yang sedang melintas di Jalan Alternatif Sentul, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (6/4/2021) dini hari.Dok Istimewa Aksi nekat remaja Bogor yang menghentikan truk tronton yang sedang melintas di Jalan Alternatif Sentul, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (6/4/2021) dini hari.

Seorang remaja di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berinisial DP tewas terlindas truk tronton.

Peristiwa naas tersebut terjadi di Jalan Alternatif Sentul, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja.

Kejadian itu bermula saat korban bersama dengan empat rekannya melakukan aksi nekat dengan mengadang truk tersebut secara mendadak.

Karena tidak bisa menghentikan laju kendaraannya secara tiba-tiba, akhirnya remaja tersebut tertabrak dan meninggal di lokasi kejadian.

Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman penyelidikan terkait kasus tersebut. Sementara, sang sopir diketahui kabur.

Baca juga: Video Viral Remaja Tewas Tertabrak Saat Mengadang Truk Tronton, Ini Faktanya

3. Anggota Brimob tepergok selingkuh

IlustrasiPEXELS/Ketut Subiyanto Ilustrasi

Seorang anggota Brimob di Namlea, Kabupaten Buru, berinisial Briptu MM tepergok selingkuh dengan seorang dokter berinisial TNP.

Hubungan terlarang yang dilakukan keduanya itu diketahui oleh mertua Briptu MM berinisial R.

Saat tepergok sang mertua di rumah dinas pasangan selingkuhannnya itu, Briptu MM diketahui berada di dalam kamar dengan kondisi tanpa busana.

Mengetahui hal itu, Briptu MM sontak terkejut dan sempat membekap mulut mertuanya.

Namun, upaya yang dilakukan gagal dan sang mertua berhasil kabur dari rumah tersebut hingga akhirnya melaporkannya ke warga dan polisi setempat.

Setelah polisi datang, Briptu MM kabur. Kasus tersebut, kini telah ditangani oleh Polres setempat.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Tepergok Mertua Selingkuh dengan Dokter Istri Polisi, Sempat Bekap Mulut Mertuanya

4. Ada pantangan sebelum menggunakan GeNose

Uji coba pemeriksaan Covid-19 menggunakan sampel napas (Genose) kepada para petugas bandara Sultan Thaha Jambi, Minggu (11/4/2021)Suwandi/KOMPAS.com Uji coba pemeriksaan Covid-19 menggunakan sampel napas (Genose) kepada para petugas bandara Sultan Thaha Jambi, Minggu (11/4/2021)

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Bandara Sultan Thaha Jambi kini dilengkapi fasilitas GeNose.

Untuk memaksimalkan alat tersebut, setiap orang yang akan melakukan tes GeNose diminta untuk tidak mengonsumsi jengkol, petai, durian, kopi, bawang dan merokok.

Sebab, jika hal itu dilakukan dapat mempengaruhi hasil tes yang didapat.

"Hanya boleh minum air putih minimal 30 menit sebelum melakukan pemeriksaan sampel napas. Karena bisa memengaruhi hasilnya," ucap Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Indra Gunawan, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Ingat, Pantang Makan Petai, Jengkol, dan Bawang Putih jika Ingin Gunakan GeNose

5. Ketua FUI Sumut minta maaf

Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI Sumut), Indra Suheri (pakaian putih) menegaskan prinsip FUI dalam kebhinekaan tidak bisa ditawar-tawar. Framing-framing yang menyatakan FUI tidak menerima kebhinekaan adalah kontraproduktif. Dia juga menyebut bahwa budaya leluhur harus dipertahankan.Istimewa Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI Sumut), Indra Suheri (pakaian putih) menegaskan prinsip FUI dalam kebhinekaan tidak bisa ditawar-tawar. Framing-framing yang menyatakan FUI tidak menerima kebhinekaan adalah kontraproduktif. Dia juga menyebut bahwa budaya leluhur harus dipertahankan.

Ketua Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI Sumut) Indra Suheri menyesalkan ulah yang dilakukan anggotanya saat membubarkan atraksi jaran kepang.

Sebab, tindakan tersebut dapat mencoreng ormas yang dipimpinnya itu dalam merawat kebhinekaan di Indonesia.

"Itu yang saya tanamkan. Sangat kontrapoduktif kalau ada framing-framing yang menyatakan FUI tidak menerima kebhinekaan. Lha wong saya sendiri orang Jawa dari Surabaya. Budaya leluhur itu harus dipertahankan. Jadi ini permohonan maaf, kalau pun ini sebuah kekeliruan yang tidak terkoordinir. Dipastikan (pembubaran) itu tidak ada diagendakan," katanya.

Dalam kesempatan itu, dirinya menegaskan jika FUI dalam metode perjuangannya selalu berkomitmen dengan 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UU 1945.

Baca juga: Pembubaran Atraksi Jaran Kepang di Medan Berujung Ricuh, Ketua FUI Sumut Klarifikasi dan Minta Maaf

Sumber: Kompas.com (Penulis : Dewantoro, Suwandi | Editor : Aprillia Ika, David Oliver Purba, Rachmawati, Setyo Puji, Michael Hangga Wismabrata).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com