Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Prank Jadi Pocong yang Ditangani Polisi, Picu Kecelakaan hingga untuk Konten Medsos

Kompas.com - 11/04/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Enam remaja di Blitar ditangkap karena meresahkan warga dengan berdandan hantu pocong.

Mereka ditangkap pada Kamis (8/4/2021) malam. Saat beraksi mereka digerebek oleh warga dan anggota polisi.

Aksi prank pocong di Blitar bukanlah yang pertama. Di beberapa wilayah di Tanah Air sempat terjadi kasus prank serupa.

Baca juga: Berdandan Hantu Pocong, lalu Bikin Video Prank, 6 Remaja Dibawa ke Polsek

Seperti yang terjadi di Jembrana Bali pada Desember 2020. Sebuah truk tergelincir dan masuk ke selokan karena terkejut dengan prank pocong.

Sementara di Makassar, seorang remaja diamankan karena memakai kain putih mirip pocong untuk menakut-nakuti warga demi konten media sosial.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Pengamat Media Sosial Enda Nasution mengatakan ada pilihan konten yang menarik untuk media sosial.

Namun menurutnyanya, prank sendiri adalah sebuah genre khusus di kalangan pembuat konten.

Baca juga: Viral Video Ferdian Paleka, Kenapa YouTuber Sering Membuat Konten Prank?

"Tetapi, buat saya, itu (prank) lebih karena kemalasan. Salah satunya, kenapa prank ini jadi pilihan adalah karena relatif mudah membuatnya," ujar Enda.

Padahal, menurut Enda, jika dikelola dan dibuat dengan benar, prank bisa menjadi hiburan serta menarik jumlah penonton yang banyak.

"Jadi, ini lebih ke masalah insentif dan disinsentifnya saja, terutama inisiatif cara membuatnya relatif mudah, tidak seperti kalau harus membuat konten berkualitas bagus lainnya. Di sisi lain, penontonnya lumayan banyak," kata Enda.

Baca juga: Di-prank Bantuan Berisi Potongan Koran, Mbah Sariyo: Gusti Allah yang Balas

Berikut 5 konten jadi prank yang terjadi di beberapa lokasi:

1. Konten prank pocong di Makassar

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.
MF (15) dan AU (14) diamankan polisi di pinggir Jalan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar pada Minggu (3/11/2019).

Mereka diamankan usai kedapatan memakai kain putih mirip pocong. MF juga berdiri dan melompat-lompat layaknya pocong hingga warga yang melintas ketakutan.

Dari interogasi yang dilakukan pihak kepolisian, dua remaja tersebut berniat menakut-nakuti atau melakukan prank terhadap pengendara.

Lalu kejadian itu direkam di ponsel MF untuk kepentingan konten di media sosialnya.

Sementara AU turut diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam berupa busur dan anak panah.

"Motifnya adalah dia cuma menakuti orang yang lewat. Adapun yang ditemukan dari handphone anak itu belum sempat di-upload di media sosial. Jadi, video itu untuk dokumentasi mereka," kata Arif.

Baca juga: Niat Prank Jadi Pocong, 2 Remaja di Makassar Diamankan Polisi

2. Di Semarang, 5 pelajar dandan pocong

Ilustrasi media sosial (ipopba)KOMPAS.COM/ Ilustrasi media sosial (ipopba)
Lima pelajar SMP di Mijen, Semarang diamankan karena menakut-nakuti warga dengan kostum pocong.

Mereka ditangkap polisi pada Minggu (10/11/2019).

Kapolsek Mijen Kompol Budi Abadi mengatakan, kelima pelajar itu hanya diberi pembinaan akibat aksi jahilnya itu. “Kelima pelajar tersebut sudah kami panggil, dimintai keterangan, apa motifnya,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2019).

Menurut Budi, kelima pelajar tersebut tidak diproses secara pidana.

Namun, hanya diminta membuat surat pernyataan yang isinya permintaan maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Mereka sudah dikembalikan ke orangtua masing-masing. Kelimanya mengakui, tetapi saling lempar tanggung jawab soal siapa yang punya ide itu,” kata Budi.

Baca juga: Aksi Pelajar yang Prank Jadi Pocong Berakhir Tanpa Proses Hukum

3. Prank pocong berujung kecelakaan

Truk bermuatan plastik terperosok ke selokan setelah sopir di-prank pocong, di Jembrana, Jumat (18/12/2020).Istimewa Truk bermuatan plastik terperosok ke selokan setelah sopir di-prank pocong, di Jembrana, Jumat (18/12/2020).
Sebuah truk tergelincir dan masuk ke selokan di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Jumat (18/12/2020) pukul 03.00 Wita

Kecelakaan terjadi karena aksi prank pocong oleh delapan anak di bawah umur. Awalnya truk melaju daru arah Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar.

Di tengah jalan, ia melihat ada ban sepeda motor yang tergeletak di tengah jalan. Sopir pun berhenti dan berniat memindahkan ban agar tidak memicu kecelakaan.

Namun saat akan kembali ke truk, sopir terkejut melihat sosok pocong di belakng truknya.

Ia pun panik dan lari meninggalkan truk yang maish menyala. Karena jalan menurun, truk tersebut berjalan dan tergelincir ke selokan.

Baca juga: Prank Pocong di Bali Berujung Laka Truk, Polisi: Orangtua Dipanggil, Pelaku Kita Bina

4. Dandan poncong saat dini hari

Ilustrasi takut Ilustrasi takut
Seorang remaja diamankan setelah tertangkap tengah melakukan tindakan lelucon alias prank hantu pocong di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (14/3/2021) dini hari.

Awlanya warga melihat pocong di balik pohon ketika melintas di Jalan Srengseng Sawah RT 03 RW 08, Srengseng Sawah.

Personel Koramil yang sedang patroli berinisitif untuk mencarinya. Saat dicari, ternyata sosok hantu pocong palsu adala A yang berusia di bawah umur. Saat ditemukan ia sembunyi ketakutan.

Ia mengaku hanya iseng untuk menjadi hantu pocong. Ia hanya dibina agar tidak mengulangi perbuatannya dan dikembalikan ke orangtuanya.

Baca juga: Bikin Prank Jadi Pocong, Remaja di Jagakarsa Ditangkap Tentara dan Warga

5. Konten prank pocong di rel KA

Salah satu remaja pemeran hantu pocong yang ditangkap polisi sedang menjalani hukuman fisik di Mapolsek Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis malam (8/4/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Salah satu remaja pemeran hantu pocong yang ditangkap polisi sedang menjalani hukuman fisik di Mapolsek Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis malam (8/4/2021)
Enam remaja di Blitar digerebek warga dan polisi gegara dianggap meresahkan dengan aksi mereka menakut-nakuti pengguna jalan dengan berdandan hantu pocong.

Selama dua malam berturut-turut, remaja laki-laki berusia antara 13 hingga 16 tahun itu berdandan pocong.

Mereka menakuti warga yang melintas di satu ruas jalan yang berhimpitan dengan rel kereta api di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar,.

Mereka ditangkap di malam ketiga pada Kamis malam (8/4/2021).

Baca juga: Bikin Konten Prank Pocong di Rel KA, 6 Remaja Digerebek Warga dan Polisi

"Kami gerebek mereka karena meresahkan warga. Aksi mereka ini juga membahayakan diri mereka dan juga pengguna jalan," ujar Kapolsek Sanankulon AKP Wahono, Jumat (9/4/2021).

Ia mengatakan aksi yang mereka lakukan berbahaya karena remaja yang memerankan hantu besembunyi di dekat rel kereta api.

"Kalau orang lewat ini kaget bisa saja dia terjatuh dari kendaraan. Atau yang lebih berbahaya lagi kalau sampai jatuh ke arah rel dan pada saat yang sama ada kereta lewat," ujar dia.

Baca juga: Berdandan Hantu Pocong, lalu Bikin Video Prank, 6 Remaja Dibawa ke Polsek

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan, Riska Farasonalia,Imam Rosidin, Wahyu Adityo Prodjo, Asip Agus Hasani | Editor : Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Farid Assifa, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com