Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sayembara Viral di Medsos, dari Suami Cari Istri hingga Majikan Cari Pegawainya yang Kabur

Kompas.com - 09/04/2021, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Selama 10 hari terakhir ada tiga sayembara yang viral di media sosial.

Yang pertama adalah sayembara yang dilakukan Wali Kota Pangkalpinang. Ia menggelar sayembara untuk nama anak keenam yang lahir pada 19 Maret 2021.

Sayembara kedua dilakukan Khairudin warga Kabupaten Kampar, Riau. Ia menggelar sayembara untuk mencari keberadaan istri, Ervina yang keluar rumah sejak pertengahan Maret 2021.

Sayambara ketiga ada di Kota Banjar, Jawa Barat, Keluarga Inda, pemilik toko di Pasar Banjar menggelar sayembar untuk mencari keberadaan Linda pegawai toko yang kabur membawa Rp 376 juta.

Berikut penjelasan tiga sayembara yang viral di media sosial:

1. Hadiah iPhone 12 untuk nama anak wali kota

Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil menggelar sayembara untuk mencari nama anak ke-enam.IG MaulanAklil Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil menggelar sayembara untuk mencari nama anak ke-enam.
Wali Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Maulana Akil mengunggah sayembara untuk mencari nama anak keenam yang lahir pada 19 Maret 2021.

Sayembara tersebut diunggah di akun instagram pribadinya.

Tak tanggung-tanggung, untuk pemenang sayembara nama anaknya, sang wali kota menyediakan hadiah berupa iPhone 12.

"Berikan nama terbaik untuk anak laki-laki kami yang lahir pada tanggal 19 Maret 2021 dengan berat 3,3 kilogram," kata Maulan, Senin (29/3/2021).

Pria yang akrab dipanggil Bang Molen mengatakan, nama yang paling bagus dan cocok akan diumumkan pada 11 April 2021.

Pengumuman dilakukan bersamaan dengan ritual akikah anak bungsunya.

"Yang punya ide nama dengan arti dan makna yang baik silakan isi di kolom komentar IG dan FB saya serta istri," ujar Molen.

Baca juga: Sayembara Berhadiah iPhone 12 untuk Nama Anak Ke-6 Wali Kota Pangkalpinang

2. Sediakan Rp 75 juta untuk mencari istri

Anggota Polsek Tapung saat menemui Khairudin Siregar yang membuat sayembara dengan hadiah Rp 75 juta untuk menemukan istrinya, Ervina alias Evi, di Jalan Flamboyan, Kacamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (5/4/2021).Dok. Polres Kampar Anggota Polsek Tapung saat menemui Khairudin Siregar yang membuat sayembara dengan hadiah Rp 75 juta untuk menemukan istrinya, Ervina alias Evi, di Jalan Flamboyan, Kacamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (5/4/2021).
Sayembara yang sempat menjadi perhatian publik dilakukan oleh Khairudin Siregar, warga Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Ia mennyediakan uang Rp 75 juta untuk mereka yang mengetahui keberadaan istrinya, Ervina yang meninggalkan rumah sejak pertengahan Maret 2021.

"Sejauh ini belum ada kabar. Saya berharap dia cepat pulang," kata Khairudin, Jumat (9/4/2021).

Saat ditanya alasan membuat sayembara dengan hadiah Rp 75 juta, Khairudin mengatakan bahwa hadiah itu ditawarkan agar istrinya lebih cepat ditemukan.

"Ya, biar dia cepat pulang atau cepat ditemukan. Sekarang kan tidak tahu keberadaannya," kata Khairudin.

Pria asal Kampar tersebut sempat didatangi polisi setelah sayambera yang ia buat viral di media sosial. Namun ia enggan membuat laporan kehilangan.

Ia hanya meminta kepolisian turut membantu untuk menemukan istrinya.

"Secara pertemanan saja saya minta tolong. Tidak buat laporan," ujar Khairudin.

Baca juga: Sayembara Berhadiah Rp 75 Juta Belum Berhasil, Khairudin Enggan Lapor Polisi

3. Hadiah Rp 20 juta untuk mencari karyawan

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Sementara itu di Kota Banjar, keluarga H Inda pemilik toko di Pasar Banjar menyediakan uang Rp 30 juta untuk mencari keberadaan pegawainya yang bernama Linda Utami (21).

Diduga, Linda telah membawa kabur uang milik majikannya sebesar Rp 376 saat diminta setor tunai ke bank.

Linda berangkat seorang diri naik motor ke bank. Namun ia tak pernah kembali dan tidak ada transaksi di rekning Inda.

Baca juga: Disuruh Setor ke Bank, Oknum Pegawai Toko Justru Bawa Kabur Rp 376 Juta, Ini Kronologinya

Dari CCTV milik bank, Linda juga diketahui tidak datang ke bank untuk menyetorkan uang.

Ia diduga membawa kabur uang milik Inda bersama pacarnya. Linda sendiri baru bekerja d toko sekitar 2,5 bulan.

Setelah kasus tersebut dilaporkan ke polisi, beredar sayembara di media sosial. Siapapun yang berhasil menemukan pelaku Linda Utami akan diberi imbalan Rp 20 juta.

Saat dikonfirmasi, Inda mengatakan bukan dia yang memposting di media sosial.

"Sebenarnya saya sendiri enggak memberi statemen seperti itu (bikin sayembara)," kata Inda.

Baca juga: Kronologi Linda Bawa Kabur Rp 376 Juta Milik Majikannya, Baru 2,5 Bulan Bekerja, Diduga Libatkan Pacar

Dia mengatakan, sayembara itu mungkin diposting oleh saudara, karyawan, bahkan orang yang simpati kepadanya.

Inda pernah mengatakan kepada karyawannya bagi siapapun yang membantu mendapatkan uangnya kembali akan diberi imbalan Rp 20 juta.

Uang ini, kata dia, sekadar ucapan terima kasih bagi orang yang bisa mengembalikan uangnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur, Idon Tanjung, Candra Nugraha | Editor : Farid Assifa, Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com