Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Dosen PTN di Jember yang Diduga Lecehkan Keponakannya Berupaya Damai

Kompas.com - 09/04/2021, 11:42 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – RH, oknum dosen salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) Jember diduga melakukan pelecehan seksual terhadap keponakannya yang masih di bawah umur.

Kuasa hukum RH, Ansorul Huda mengatakan, pihaknya telah berupaya menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

“Memang kami sedang mengupayakan mediasi,” kata kuasa hukum RH, Ansorul Huda pada Kompas.com via telpon Jumat (9/4/2021).

Upaya mediasi itu sudah dilakukan jauh sebelum adanya laporan polisi. RH dan keluarga besarnya telah mengajukan damai, tetapi belum ada kesepakatan.

“Kita agak kesulitannya di komunikasi. Kami berharap situasi ini bisa dingin,” ucap dia.

Pihaknya telah bertemu dengan ayah korban. Namun, RH kesulitan bertemu dengan ibu korban.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Wali Kota Probolinggo: Kami Minta Kesadarannya, Tahan Rasa Rindu Itu...

“Sebelum lapor polisi pernah bertemu dengan ibunya, tapi belum berkenan,” ucap dia.

Menurut Ansorul, kliennya telah merawat korban sejak kelas satu sekolah dasar (SD). Hal itu dilakukan karena orangtua keponakannya itu bercerai.

“Dititipkan pada klien kami sampai kelas III SD,” jelas dia.

Kliennya mengembalikan keponakannya itu kepada sang ayah kandung karena RH melanjutkan studi ke luar negeri, Amerika dan Australia.

“Klien kami dapat tugas belajar ke luar negeri, sehingga anak dikembalikan lagi pada ayahnya,” tambah dia.

Setelah menyelesaikan studi, anak itu kembali dititipkan kepada keluarga RH sejak 2019. Anak itu melanjutkan studi di salah satu SMA di Jember.

“Tidak hanya anak ini, tapi ada dua orang yang diasuh dan dititipkan oleh orang tuanya pada klien kami,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com