KENDARI, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Baruga menggerebek puluhan remaja di sebuah hotel di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (6/4/2021).
Belasan remaja tersebut ditangkap karena keterlibatan dalam prostitusi online.
Kapolsek Baruga AKP I Gusti Komang Sulastra mengatakan, pihaknya telah mengembalikan belasan remaja tersebut ke orangtua masing-masing.
"Mereka tidak punya KTP, kemudian kita bawa ke kantor Polsek untuk diinterogasi," kata Gusti saat dihubungi wartawan, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi Online yang Libatkan 11 Anak di Kendari
Sebelum dipulangkan, lanjutnya, polisi berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Kendari melakukan pembinaan dan dibuatkan pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
"Di antara mereka ada yang menginap di kamar hotel sudah sampai seminggu. Mereka mengaku tidak pakai muncikari, mereka saling panggil saja dan kumpul di hotel itu," ungkap Gusti.
Kendati demikian, pihaknya masih memburu seorang mucikari yang diduga menjual para belasan remaja ini.
"Kita telah periksa manajer hotel dan resepsionis yang berjaga saat penggerebekan," pungkasnya.
Baca juga: Muncikari Prostitusi Online Ini Terima Layanan Luar Daerah, Bayarannya Pakai Dollar AS
Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap kasus protitusi online yang melibatkan 11 anak perempuan di Kota Kendari, Sultra.
Praktik prostitusi itu berlangsung dalam sebuah hotel di Kecamatan Wua-wua, Kendari.
"Kami mendatangi TKP dan benar saja setelah kami sampai di TKP kami mendapati beberapa ABG tersebut berada di dalam hotel," kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Baruga AKP Gusti Komang Sulastra di Kendari, Rabu (7/4/2021), seperti dilansir Antara.
Mereka yang ditangkap di antaranya ada yang berstatus pelajar dan tidak semuanya berasal dari Kendari.
"Setelah melalui proses interogasi bahwa para ABG ini ada yang sudah 1 hari, ada yang sampai 1 minggu standby di sana. Dan berdasarkan hasil interogasi mereka di sana menunggu tamu, ada yang menggunakan aplikasi MiChat dan ada juga yang diarahkan oleh temannya untuk mendapatkan tamu," ungkapnya.
Berdasarkan hasil interogasi singkat diketahui mereka mematok harga antara Rp 400.000 bagi pelanggan lokal dan Rp 2 juta bagi pelanggan warga negara asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.