Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Muncikari Kasus Prostitusi Online yang Libatkan 11 Remaja di Kendari

Kompas.com - 08/04/2021, 16:09 WIB
Kiki Andi Pati,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Baruga menggerebek puluhan remaja di sebuah hotel di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (6/4/2021).

Belasan remaja tersebut ditangkap karena keterlibatan dalam prostitusi online.

Kapolsek Baruga AKP I Gusti Komang Sulastra mengatakan, pihaknya telah mengembalikan belasan remaja tersebut ke orangtua masing-masing.

"Mereka tidak punya KTP, kemudian kita bawa ke kantor Polsek untuk diinterogasi," kata Gusti saat dihubungi wartawan, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi Online yang Libatkan 11 Anak di Kendari

Sebelum dipulangkan, lanjutnya, polisi berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Kendari melakukan pembinaan dan dibuatkan pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

"Di antara mereka ada yang menginap di kamar hotel sudah sampai seminggu. Mereka mengaku tidak pakai muncikari, mereka saling panggil saja dan kumpul di hotel itu," ungkap Gusti.

Kendati demikian, pihaknya masih memburu seorang mucikari yang diduga menjual para belasan remaja ini.

"Kita telah periksa manajer hotel dan resepsionis yang berjaga saat penggerebekan," pungkasnya.

Baca juga: Muncikari Prostitusi Online Ini Terima Layanan Luar Daerah, Bayarannya Pakai Dollar AS

Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap kasus protitusi online yang melibatkan 11 anak perempuan di Kota Kendari, Sultra.

Praktik prostitusi itu berlangsung dalam sebuah hotel di Kecamatan Wua-wua, Kendari.

"Kami mendatangi TKP dan benar saja setelah kami sampai di TKP kami mendapati beberapa ABG tersebut berada di dalam hotel," kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Baruga AKP Gusti Komang Sulastra di Kendari, Rabu (7/4/2021), seperti dilansir Antara.

Mereka yang ditangkap di antaranya ada yang berstatus pelajar dan tidak semuanya berasal dari Kendari.

"Setelah melalui proses interogasi bahwa para ABG ini ada yang sudah 1 hari, ada yang sampai 1 minggu standby di sana. Dan berdasarkan hasil interogasi mereka di sana menunggu tamu, ada yang menggunakan aplikasi MiChat dan ada juga yang diarahkan oleh temannya untuk mendapatkan tamu," ungkapnya.

Berdasarkan hasil interogasi singkat diketahui mereka mematok harga antara Rp 400.000 bagi pelanggan lokal dan Rp 2 juta bagi pelanggan warga negara asing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com