Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil 4 Jam Terjebak Banjir, Bertahan di Atap Rumah Bersama Anak 5 Tahun

Kompas.com - 03/04/2021, 10:40 WIB
Syarifudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bima sejak Jumat (02/04/2021) menyebabkan empat Kecamatan di wilayah itu dilanda banjir.

Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Bima, banjir bandang terjadi di Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta

Disejumlah lokasi itu, ratusan rumah dilaporkan terendam dan beberapa warga harus mengungsi.

Melihat kabupaten tetangga dilanda bencana, BPBD Kota Bima pun bergerak. Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diterjunkan keloksi yang terdampak untuk ikut membantu evakuasi korban banjir.

Baca juga: Satu Jam Hujan Lebat, Wonogiri Dilanda Banjir dan Longsor, Jalan Desa Jadi Mirip Sungai

Tim langsung mengevakusi salah satu ibu hamil yang tengah bertahan di atap rumahnya setelah berjam-jam terjebak banjir di Perumahan BTN Rabakodo, Kecamatan Woha, Jumat malam.

Tim yang dipimpin Kabid Penanganan Darurat, Najamudin bergerak dengan menggunakan perahu karet menerobos derasnya arus banjir di atas badan jalan menuju ke rumah warga diperumahan tersebut.

Setelah tiba dilokasi yang terdambak, ibu hamil bersama anaknya yang berusia lima tahun itu langsung dievakuasi ke dalam perahu karet.

Baca juga: Banjir Bandang di Bima, Warga Bertahan di Atap Rumah Menunggu Dievakuasi

Proses evakuasi tersebut berlangsung pada Sabtu (03/04) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA.

"Ibu hamil ini salah satu warga yang terjebak banjir, dan kami tim BPBD Kota Bima langsung bergerak ke lokasi. Setelah bertarung dua jam, yang bersangkutan bersama anaknya akhirnya berhasil kita evakuasi dan dibawa ke rumah keluarganya," kata Najamudin kepada Kompas.com, Sabtu (03/04).

Najamudin mengatakan, atas instruksi BNPB, maka pihaknya langsung mengerahkan TRC untuk turut membantu penanganan dan evakuasi korban banjir di Kabupaten.

Baca juga: Diguyur Hujan sejak Jumat Sore, Ratusan Rumah di Bima Terendam Banjir

 

Lansia juga ikut dievakuasi

Aksi itu dilakukan sebagai wujud peduli kemanusiaan.

"Karena itu, kami dengan sigap langsung turun ke lapangan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana,” ujar Najamudin

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi sesuai dengan arahan dan menjalankan tugas penanganan bencana dengan baik.

Menurut dia, masyarakat dilokasi terdampak yang memerlukan pertolongan sudah berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Selain ibu hamil, petugas BPBD Kota Bima juga berhasil membawa para warga usia renta dan anak-anak yang terjebak banjir di perumahan setempat. Mereka dievakuasi ketempat yang lebih aman.

"Kurang lebih ada sekitar 50 orang yang terdampak di Perumahan BTN Rabakodo. Saat banjir, mereka tidak sempat mengevakuasi diri dan terpaksa bertahan diatap rumah. Hampir 4 jam mereka terjebak banjir dan butuh pertolongan, sehingga kita langsung turun ke lokasi. Alhamdulillah, semuanya sudah kita evakuasi ke tempat yang aman dalam keadaan selamat," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, hujan berintensitas tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021) mengakibatkan Kabupaten Bima dilanda banjir.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di empat kecamatan.

Selain itu, banjir hingga ketinggian mencapai satu meter itu juga menyebabkan aliran listrik di lokasi terdampak padam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com