Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabin Truk Ringsek Terserempet KA Gajayana, Sopir hanya Luka Lecet di Kaki

Kompas.com - 02/04/2021, 17:38 WIB
Asip Agus Hasani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebuah truk bermuatan batu terserempet KA Gajayana saat hendak menyeberangi perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Blitar, Jumat (2/5/2021).

Namun, meski bagian kabin truk ringsek akibat kecelakaan itu, sopir truk berusia 54 tahun dengan nama Jaroni itu hanya mengalami luka ringan di bagian telapak kaki.

"Sopirnya hanya luka lecet saja di telapak kaki. Sudah diperban sedikit minta pulang dia," ujar Kanit Lakalantas Polres Blitar Ipda Heri Irianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Sukoharjo yang Mengakibatkan Pengendara Motor Tewas Terseret Truk Sejauh 14 Meter

Menurut Heri, memang jika dilihat dari kerusakan kabin truk yang dikemudikan Jaroni terlihat mengalami kerusakan parah.

Plat bagian kanan kabin, bagian kursi kemudi, ujarnya, terlihat ringsek dan seperti mau lepas dari sasis truk.

Namun, menurut Heri, hal itu terjadi lantaran truk sudah tua dan kurang terawat sehingga ketika mengalami benturan sedikit saja berakibat kerusakan parah.

"Sebenarnya kereta api lebih dulu melintas, sopir juga tahu ada kereta hendak melintas. Tapi dia injak rem ternyata truk tidak bisa langsung terhenti," ujar Heri.

Baca juga: Heboh Wisudawan Bawa Truk Saat Wisuda Drive Thru, Pinjam Tetangga hingga Tak Bisa Menyetir

Jadi, lanjut Heri, sebenarnya truk yang dikemudikan Jaroni yang menabrak bagian samping kereta.

Kata Heri, justru kereta api yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan yang cukup banyak di bagian luar dari beberapa gerbong.

"Sepertinya tiga gerbong tadi tergores cukup parah akibat bergesekan dengan bagian kepala truk," ujarnya.

 

Kompas.com mencoba menghubungi manajer humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko melalui saluran WhatsApp.

Namun, Ixfan tidak menjawab permintaan informasi terkait data kerusakan yang dialami kereta api Gajayana tersebut.

Salah satu warga sekitar yang menyaksikan kecelakaan tersebut, Eko (50), mengatakan bahwa saat kejadian perlintasan tanpa palang itu tidak dijaga.

Menurutnya, relawan penjaga perlintasan hanya bekerja di pagi dan sore hari.

Eko juga mengatakan, kecelakaan melibatkan kereta api di perlintasan tersebut cukup sering terjadi.

"Terakhir, mobil minibus Carry tertabrak kereta api belum genap sebulan lalu," ujarnya.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com