Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Sukses Bawa Cincin Perak Kotagede Tembus Pasar AS, Kolaborasi dengan Seniman dan Merek Lokal

Kompas.com - 25/03/2021, 17:49 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kotagede, salah satu Kecamatan di Kota Yogyakarta ini dikenal sebagai lokasi pengrajin perak. Kotagede terletak di tenggara Kota Yogyakarta.

Ketika memasuki Kotagede banyak plang-plang nama penunjuk toko-toko perhiasan perak. Namun, sekarang industri perak di kawasan tersebut mulai lesu.

Lesunya industri perak di Kotagede tidak menyurutkan semangat putra asli Kotagede bernama Surya Aditya.

Pemuda kelahiran tahun 1994 justru nekat terjun ke dunia perhiasan perak dengan nama dagang Sweda.

Baca juga: Joko Sukses Usaha Kaktus Hias Saat Pandemi, Permintaan Menggila, Omzet hingga Rp 80 Juta Per Bulan

Bisnis perhiasan perak ia dirikan sejak tahun 2014. Awalnya, Surya yang memang gemar menggunakan aksesoris cincin perak, saat itu ia tidak menemukan desain cincin seperti yang ia inginkan.

Dia mulai mendesain cincin sesuai model yang ia sukai. Dari desain tersebut, ia memesan ke pengrajin perak tak jauh dari tempatnya tinggal. Cincin tersebut ia kenakan saat kuliah.

Tak disangka desain cincin yang ia buat juga digemari teman-teman kuliahnya di Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Otak bisnis Surya tanggap akan adanya pasar bagi perhiasan perak di kaum muda-mudi seangkatannya. Mulailah dirinya membuat desain lalu mengeksekusi desain tersebut menjadi sebuah karya seni cincin perak, yang akhirnya dibeli oleh kawan-kawannya.

"Awalnya memang suka pakai cincin, tapi enggak ada desain yang cocok. Terus, desain sendiri aku kasih ke pengrajin jadi. Cincin tak pakai ternyata banyak yang suka, dan order ke saya," katanya ditemui di kantor Sweda, Kotagede, Prenggan Selatan KG II/986A RT 27 RW 06, Kota Yogyakarta, Selasa (23/3/2021).

Setelah mengetahui banyak orang yang suka dengan desainnya, ia lalu mulai serius menekuni di bisnis perhiasan perak.

Orangtuanya pun sempat meragukan bisnis yang dijalankan oleh Surya, mengingat tidak ada leluhur Surya yang menjadi seorang pengrajin perhiasan perak.

"Orangtua mempertanyakan bisnis saya. Mereka bilang, 'wong simbahmu wae ora eneng sek dolanan perak kok koe malah dolanan perak,' (leluhurmu saja tidak ada yang mainan perak kok kamu mainan perak)," ujarnya menirukan omongan orangtuanya.

Ia menceritakan di Kotagede banyak pengrajin yang turun temurun dari leluhur hingga sekarang.

Dia juga menceritakan bisnis perak di sekitar Kotagede sudah mulai lesu lantaran banyak pengrajin kurang perhatian menggunakan media digital.

"Medsos itu untuk branding dan marketing, kami memanfaatkan itu untuk berjualan di luar negeri. Pasar kami 80 persen dari Amerika, 10 persen Eropa, dan 10 persen sisanya Asia termasuk Indonesia," kata dia.

Baca juga: Bayu Sukses Produksi Boks Motor Custom, Omzetnya Belasan Juta Rupiah Per Bulan, Dijual hingga Malaysia dan India

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com