Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Budiana, Dulu Putus Sekolah, Kini Hasilkan Ratusan Juta Rupiah karena Tenun

Kompas.com - 25/03/2021, 15:19 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMBAS, KOMPAS.com – Budiana (51) keluar dari pintu kamar rumahnya. Kemudian duduk bersila di depan sebuah lemari kaca di ruang tamu.

Dalam lemari itu, tersusun rapi belasan kain tenun Songket Sambas.

Salah-satu kain, bercorak bingkai emas dengan motif persegi berwarna hijau dan merah muda dikeluarkan lalu dibentang memanjang di atas lantai.  

“Ini salah satu (songket Sambas) terbaik. Harganya jutaan. Biasanya yang beli orang Malaysia dan Brunei Darussalam,” kata Budiana, kepada Kompas.com, belum lama ini.  

Baca juga: Ayu Azhari: Saya Siap Jadi Duta Budaya Tenun Nusa Tenggara Timur

Budiana adalah warga asal Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dia merupakan, satu di antara sejumlah penenun setempat yang boleh dibilang sukses dalam mengembangkan usahanya.

Aktivitas menenun kain di Barkat Songket, Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Aktivitas menenun kain di Barkat Songket, Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dengan hasil produksi lebih dari 200 kain songket setiap tahun dan dijual ke Malaysia serta Brunei Darussalam, Budiana dapat menghasilkan omzet kotor ratusan juta rupiah.

“Tahun 2019 kemarin, jumlah produksi 292 helai kain, hasil penjualan ke luar negeri Rp 164 juta dan dalam negeri Rp 188 juta,” ujar Budiana.

Baca juga: Gebrakan Pakaian Syar’i, Padu Kain Tenun Garut dan Swarovski Austria

Mulai dari nol

Capaian Budiana saat ini, tidak serta-merta turun begitu saja. Budiana memulai semuanya dari nol.    

Budiana lahir tahun 1970 dari pasangan Samiun dan Siti Hawa.

Saat usia belasan, dia terpaksa tidak menamatkan sekolah menengah pertama (SMP) karena persoalan yang dialami sebagian besar warga desa setempat: kemiskinan.

Namun, saat teman sebaya atau orang-orang yang lebih tua memutuskan menjadi pekerja migran di Malaysia, Budiana memilih tetap berada di kampung: melihat dan belajar nenun kain—aktivitas mata pencarian mayoritas warga setempat, khususnya perempuan, selain berladang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com