TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Kusnanto mengatakan, ada plasenta tertinggal di rahim mahasiswi FY (21), diduga pelaku buang bayi di lemari pakaian.
FY pun harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Kondisi itu diketahui seusai tenaga medis Puskesmas melakukan observasi USG terhadap kondisi perempuan berusia 21 tahun tersebut.
Si mahasiswi sebelumnya melahirkan sendiri di kamarnya
"Kemarin dia masuk ke kita ke UGD setengah tujuh pagi dan statusnya nona belum nikah. Kita penasaran kenapa pendarahan dan ditindak lanjuti oleh tim medis," jelas Dadan kepada wartawan lewat telepon, Kamis (25/3/2021).
"Kita ada kecurigaan dan ada laporan temuan bayi ditemukan di kamarnya. Oh, ini abortus atau keguguran. Sesuai medis, kita lakukan USG ternyata ada sisa plasenta di dalam kandungannya."
Baca juga: Mahasiswi Melahirkan Sendiri di Kamar, Mayat Bayinya Disembunyikan di Lemari, Dibungkus Celana Hitam
Dadan menambahkan, saat ditanya selama ini pendarahan akibat melahirkan ternyata tak dibantah mahasiswi tersebut.
Namun, mahasiswi itu selalu diam karena terlihat psikisnya terganggu dengan apa yang baru dialaminya.
Pihaknya pun hanya melakukan proses pengobatan sesuai dengan kondisi pasien saat itu.
"Kita sempat mencoba menggali, tapi dianya malah diam dan mungkin sedang stress dan terganggu kejiawaannya. Petugas Kepolisian pun belum bisa kemarin meminta keterangan pelaku," tambahnya.
Melihat kondisi pasien, lanjut Dadan, pihaknya pun berkoordinasi untuk merujuk pelaku ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Prasetya Bunda Kota Tasikmalaya.
Apalagi, pelaku perlu penanganan lebih lanjut untuk mengangkat sisa plasenta yang masih berada di rahimnya selama ini.
"Baru kemarin siang, pasien sudah dirujuk dengan pengawalan petugas Kepolisian ke RS Prasetya Bunda Kota Tasikmalaya. Kalau kondisinya kemarin juga sudah stabil tapi masih enggan berkomunikasi," pungkasnya.
Baca juga: Sempat Dikira Boneka di Lemari Pakaian, Ternyata Jenazah Bayi