Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air di Karanganyar Bisa Terbakar, Bupati: Wilayah Itu Dulu Pelabuhan

Kompas.com - 23/03/2021, 15:53 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut lokasi keluarnya sumber air bercampur gas dan terasa asin di Gondangrejo, Karanganyar dahulunya adalah pelabuhan.

Diketahui, sumber air bisa terbakar jika disulut api itu ditemukan di pekarangan warga Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar.

"Kalau dilihat dari sisi sejarah di wilayah itu memang dulu pelabuhan. Saya tidak asing kalau soal air asin. Tapi gasnya yang perlu kita kaji," kata Juliyatmono ditemui seusai mengikuti Rakor Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi pada Pemda di wilayah Karesidenan Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Sumber Air di Karanganyar Rasanya Asin dan Bisa Terbakar jika Disulut Api

Menurut dia, di sekitar lokasi keluarnya sumber air bercampur gas juga ada Museum Manusia Purba klaster Ndayu.

"Itu sudah ada peradaban, ada pelabuhan. Kalau keluar air asinnya bagi saya ndak aneh. Cuma perlu memang diteliti dari sisi teknologi. Nanti seperti apa kandungan di dalamnya apakah ada gas, atau ada sumber lain yang bisa membawa manfaat," ungkap dia.

Juliyatmono menambahkan masyarakat menginginkan sumber air bercampur gas dan bisa terbakar itu bisa dikelola untuk tempat wisata.

"Harus dikaji wisatanya apa? Kalau wisatanya untuk pengobatan kalau air asin bisa menyembuhkan alergi dan macam-macam kita teliti dulu sisi medis. Jangan sampai disalahgunakan," kata dia.

Pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral Jawa Tengah untuk dilakukan penelitian terkait sumber air bercampur gas dan airnya terasa asin tersebut.

"Sedang dikoordinasikan untuk diteliti. Karena viral baru beberapa hari," ungkap dia.

Baca juga: Kata Guru Besar Kimia UNS soal Sumber Air Bisa Terbakar di Karanganyar

Diberitakan sebelumnya, sumber air yang keluar dari bekas sumur bor di pekarangan rumah milik Solihin (54), warga Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah bisa terbakar jika disulut api.

Selain itu, air yang terus menerus mengalir keluar rasanya asin. Solihin pun memanfaatkan sumber air itu untuk memasak.

Lubang tempat keluarnya sumber air dia pasangi pipa sepanjang sekitar 60 sentimeter.

Kemudian di bagian atas pipa dipasangi kaleng bekas dan besi.

"Ini dikasih besi-besi kalau pagi dan sore itu untuk memasak. Pagi masak nasi kalau sore masak air," kata Solihin ditemui di rumahnya, Sabtu (20/3/2021).

Solihin menceritakan, fenomena sumber air yang bisa terbakar jika disulut api terjadi pada September 2019.

Awalnya, kata dia, ada pengeboran pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih.

Pembuatan sumur dalam ini dilakukan karena warga Dukuh RT 006 sampai saat ini kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama minum.

"Dulu ada bantuan pengeboran sumur dalam khususnya untuk air bersih. Kemarau, tidak kemarau di sini tidak ada air bersih untuk minum itu tidak ada," kata Solihin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com