KOMPAS.com - Polisi memeriksa tiga orang saksi terkait video viral kasus cabai palsu di Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun demikian, polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Ketiga saksi itu adalah Agung Prasetyo Hadi, yang berperan sebagai pengunggah video, Suryati sebagai pembeli cabai palsu dan L-N pedagang sayur keliling yang diduga menjual cabai palsu.
Baca juga: Kasus Anak Pancung Ayah Kandung dengan Golok di Lampung Tengah, Diduga Soal Restu Nikah
"Ini masih sementara dimintai keterangan. Selanjutnya kita dalami keterangan dan menyita barang bukti di TKP," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Poli Arman Asmara Syarifuddin, Senin (22/3/2021) dilansir dari KompasTV.
Sementara itu, menurut Arman, saat ini barang bukti berupa cabai yang diduga diberi pewarna tengah diperiksa di laboratorium.
Namun demikian, polisi menyebutkan, penjual cabai membantah dagangannya mengandung pewarna.
"Pada prinsipnya bahwasannya si penjual saudari S ini menyatakan penjualan cabai tidak jadi masalah. Ini dibuktikan dari 9 ons yang dibawa, 6 ons laku tanpa adanya komplain dari pembeli, kecuali yang 1 ons ya," ujar Arman.
Baca juga: Viral, Video Cabai Rawit Berwarna Kemerahan Diduga Dicat, Ini Penjelasan Polisi
Seperti diketahui, sebuah video di akun Facebook atas nama Agung Emfet Blambangan pada 18 Maret 2021, menjadi viral.
Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat benda seperti cabai rawit utuh dimasak di kuali.
Lalu terdengar suara seorang pria menjelaskan bahwa kondisi cabai yang dimasak keluar cairan kental.
Baca juga: Kami Harus Layani Pelanggan yang Gila Pedas meski Harga Cabai Gila-gilaan
Orang nomor satu di Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan, pelaku pengecat cabai diduga hanya ingin mengambil keuntungan.
“Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," kata Ipuk seusai membagikan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail, Senin (22/3/2021) dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi. (David Oliver Purba).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.